Visitor

Senin, 27 November 2023

Rayakan Harlah ke-56, Kopri PC PMII Lumajang Gelar Talk Show


LJJS Portal- Korps Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Putri (Kopri), pada Pengurus Cabang (PC) Lumajang peringati Hari Lahir (Harlah) ke-56, Minggu (26/11/23).

Pada peringatan tersebut, PC Kopri Lumajang menggelar Talk Show di Aula Perpustakaan Mula Malurung Lumajang.

Berbeda dengan tahun sebelumnya, peringatan Harlah Kopri ke-56 ini mengambil tema 3P yaitu Perempuan, Pemberdayaan, dan Politik.

Khoirul Hasan, Ketua Umum PMII Lumajang, bahkan juga turut antusias merayakan peringatan Harlah Kopri ke-56 tersebut.

"Di lingkungan kampus KOPRI perlu mendorong dan memberi ruang, serta pemberian wacana pengetahuan dan skil dalam riset, pembuatan paper ilmiah dan lain lain dalam bidang akademik dengan paradigma aswaja dan juga sensitivitas gender," ujarnya. 

Masih kata Khoirul Hasan, "Sehingga akan muncul kader KOPRI yang tidak hanya kuat dalam gerakan tapi juga baik dalam akademik, dan mampu menjadi civitas dalam ruang pendidikan. Karena pendidikan adalah salah satu cara untuk menguatkan generasi muda dan bentuk pengabdian kepada negara dan agama."

Menariknya lagi, kegiatan Talk Show dalam memperingati Harlah Kopri ke-56 tersebut, dihadiri langsung oleh Neng Luluk Mukarromah, Majelis Pembina Cabang (Mabincab) PMII. Selain itu, talkshow tersebut juga dihadiri oleh narasumber Lucita Izza Rafika, Direktur utama PT. Utama Rafika Abyudaya Sadajiwa dan Ketua Kompartemen BPD Hipmi Jawa Timur.

Tidak hanya itu, Ketua Kopri PC Lumajang, Fitrotul tentunya juga memiliki harapan mulia pada Harlah Kopri ke-56 tersebut. 

"Semoga Harlah kali ini, bukan hanya sekedar moment, melainkan bisa menjadi refleksi kader PMII putri, kiranya sudah berdaya atau tidak. Intinya tetap memupuk persahabat, tidak ada yang saling menjatuhkan melainkan saling support satu sama lain." Pungkasnya.

Selain itu, Direktur PT Grand Zam Zam Indonesia, Ma'ruf Nidhomuddin dan juga Sekretaris PC Muslimat Nahdlatul Ulama (NU) Lumajang, Ning Qumi Husnuniyati bahkan juga turut mengapresiasi dalam kegiatan Talk Show Harlah Kopri PMII ke 56 tersebut. 

Namun sayangnya, terdapat salah satu narasumber, yaitu Alumni PMII kabupaten Lumajang, Achmad Barizi, tidak dapat menghadiri kegiatan tersebut.

#ljjs #pemudalumajang #profilepemuda #portalljjs #lumajangkab #journalist #disporalumajang #disporajatim #kadisporalumajang #kabidpemuda #bidangpemuda #16-30tahun #2023 #pemudajurnalis #jurnalismuda

Jumat, 24 November 2023

Mahasiswa IAI Syarifuddin Memperkenalkan Jurnalistik kepada SMEKEN Lumajang

LJJS PORTAL - Himpunan Mahasiswa Program Studi (HMPS) Komunikasi dan Penyiaran Islam (KPI) Institut Agama Islam (IAI) Syarifuddin Wonorejo Lumajang berhasil menggelar acara pengenalan Jurnalistik di Sekolah Menengah Kejuruan Negeri (SMKN) 1 Lumajang.

Peserta dalam kegiatan pengenalan Jurnalistik ini bersama HMPS KPI IAI Syarifuddin Lumajang adalah kelompok ekstrakurikuler Jurnalistik SMKN 1 Lumajang, yang dikenal sebagai SMEKENSA.

Tujuan dari kegiatan pengenalan Jurnalistik ini adalah untuk menyampaikan pengetahuan Mahasiswa dari HMPS KPI IAI Syarifuddin Lumajang mengenai dunia Jurnalistik.

Selain itu, kegiatan ini juga memberikan motivasi serta wawasan kepada siswa dari ekstrakurikuler Jurnalistik SMEKEN tentang pentingnya pengetahuan di era digital yang dikenal sebagai generasi Z oleh masyarakat.

Menariknya, siswa SMEKENSA yang mengikuti kegiatan pengenalan Jurnalistik ini sangat antusias dari awal hingga akhir acara.

Putriana Nur Faizah, salah satu Mahasiswa dari HMPS KPI IAI Syarifuddin Lumajang yang menjadi narasumber, menutup sesi dengan kata-kata motivasi untuk menginspirasi semangat siswa SMEKENSA dalam menekuni ekstrakurikuler Jurnalistik ini. Kata-kata tersebut pernah diucapkan oleh Pramoedya Ananta Toer.

"Kata-kata hari ini, orang boleh pandai setinggi langit, tapi selama ia tidak menulis, ia akan hilang dalam masyarakat dan dari sejarah. Menulis adalah bekerja untuk kebaikan," ujar Faizah.

Penulis: Karin

#ljjs #pemudalumajang #profilepemuda #portalljjs #lumajangkab #journalist #disporalumajang #disporajatim #kadisporalumajang #kabidpemuda #bidangpemuda #16-30tahun #2023 #pemudajurnalis #jurnalismuda

Jonathan dengan Prestasi Basketnya

Jonathan Anderson Fabian Kodrati, seorang pemuda tangguh berasal dari lingkungan dengan keterbatasan ekonomi. Ayah dan Ibu Nathan menjalankan usaha roti, membesarkan Jonathan dalam suasana yang serba terbatas. Namun, dia bersyukur dapat menjalani kehidupan ini bersama keluarganya, menemukan nilai dalam setiap momen bersama kakak dan orang tuanya di Jalan Kapten Kyai Ilyas Perumahan Rakyat 2 nomor 6.

Lahir pada 19 Agustus 2006, Jonathan merasakan kebahagiaan melalui hobinya dalam bermain bola basket. Aktivitas ini memberikan makna mendalam dalam hidupnya, memperkaya pengalaman bersama teman-teman dan pelatihnya. Dukungan yang besar dari orang tuanya menjadi modal utama dalam menekuni hobinya ini.

Bakat alami Jonathan terletak pada kemampuannya dalam bermain bola basket. Prestasi demi prestasi pun telah diraihnya, termasuk juara dalam kejuaraan SMA Awards yang diselenggarakan oleh Perbasi. Kemenangan tersebut memberikan kegembiraan dan semangat baru dalam perjalanannya sebagai atlet basket. Dia mengakui bahwa tanpa kerjasama tim, pencapaian tersebut tidak akan mungkin diraih.

Kobe Bryant menjadi sosok inspiratif baginya, menjadi panutan dalam perjalanan karir olahraganya. Meski memiliki impian besar, seperti menjadi pengusaha sukses yang mampu merawat dan memberikan kesejahteraan bagi keluarganya, Jonathan percaya bahwa setiap langkah kecil adalah bagian dari perjalanan menuju tujuan besar tersebut.

Pernah diremehkan karena postur tubuhnya yang kecil, Jonathan membuktikan kemampuannya di lapangan dengan mengalahkan keraguan orang lain. Pengalaman ini membangkitkan semangatnya untuk hidup sesuai dengan visi dan tak terpengaruh oleh hal-hal negatif di sekitarnya.

Selain menjadi atlet basket yang berprestasi, Jonathan juga senang membantu temannya dalam membuat berbagai kerajinan. Pemuda jurusan IPA di SMAN 3 Lumajang ini berharap program-program kepemudaan pemerintah dapat memberikan dukungan optimal bagi pemuda-pemuda berkualitas.

Pesan yang ingin dia sampaikan kepada semua adalah untuk tidak pernah menyerah dalam mengejar cita-cita dan kesuksesan. Jonathan mendorong untuk terus membuktikan kualitas dan keandalannya kepada orang-orang di sekitarnya.

#ljjs #pemudalumajang #profilepemuda #portalljjs #lumajangkab #journalist #disporalumajang #disporajatim #kadisporalumajang #kabidpemuda #bidangpemuda #16-30tahun #2023 #pemudajurnalis #jurnalismuda

Rabu, 22 November 2023

JALASETRA: Memeriahkan Harjalu ke-768, Sebuah Perayaan yang Tak Terlupakan!

Tanggal 9 Desember 2023 akan menjadi momen bersejarah bagi Lumajang dengan acara JALASETRA yang menggembirakan! JALASETRA sendiri merupakan akronim dari Jalan Lumajang Senduro tradisional. Merayakan hari jadi Lumajang (HARJALU) yang ke-768, JALASETRA akan menghadirkan pengalaman jalan santai tradisional yang unik dan tak terlupakan bagi semua yang berpartisipasi.

Acara ini menawarkan perjalanan sejauh 17km dengan harga tiket yang terjangkau, hanya 25.000. Peluang memenangkan hadiah total 30.000.000 juga menjadi daya tarik utama bagi para peserta yang akan diundi pada hari itu.

Berbeda dari acara lari, JALASETRA membuka kesempatan bagi individu tanpa kategori beregu untuk bergabung dengan mudah. Dengan pendaftaran yang sederhana, hanya dengan membeli kupon, siapapun dapat ikut serta dalam pengalaman ini.

Peserta akan menemukan Water Station di Balai Desa Karanganom sebagai tempat istirahat, disertai dengan stempel sebagai tanda keikutsertaan dalam jalur yang telah ditetapkan. Kategori pakaian terunik menjadi satu-satunya penilaian yang akan dilakukan selama acara ini. Sedangkan hadiah langsung juga diberikan kepada peserta tertua dan terjauh. Pembuktian kategori ini dilakukan dengan verifikasi KTP.

Tak hanya itu, setelah perjalanan yang menantang, di garis finish akan ada kegiatan menarik seperti pertunjukan budaya yang memukau dan stan kuliner untuk menjelajahi cita rasa lokal. Transportasi kembali ke Lumajang juga dipermudah dengan banyaknya angkot yang siap membawa peserta dengan tarif terjangkau, hanya rp5.000.

JALASETRA bukan hanya perayaan hari jadi Lumajang yang ke-768, tetapi juga sebuah kesempatan untuk menciptakan kenangan tak terlupakan. Bergabunglah dalam momen bersejarah ini dan jadikan pengalaman ini sebagai bagian dari perayaan yang menggembirakan dan penuh makna!

Jika anda menginginkan informasi lebih lanjut terutama tentang pembelian kupon, silakan hubungi Pak Galih:  0813-3272-7090

#ljjs #pemudalumajang #profilepemuda #portalljjs #lumajangkab #journalist #disporalumajang #disporajatim #kadisporalumajang #kabidpemuda #bidangpemuda #16-30tahun #2023 #pemudajurnalis #jurnalismuda

Dwi Ajeng Hening Mangesti: Mengukir Prestasi dalam Atletik

Dwi Ajeng Hening Mangesti menyukai cabang olahraga lari sejak dulu. Ajeng tinggal di Dusun Serbet, Desa Purwosono, Kecamatan Sumbersuko, Kabupaten Lumajang. Kegemaran ini memberikan dimensi yang lebih berarti dalam hidupnya, terutama melalui pencapaian prestasi yang berhasil diraihnya. Bidang olahraga menjadi pangkal kehidupan gadis yang lahir pada tanggal 17 Februari 2006 ini. 

Prestasi sudah tidak asing bagi siswi MAN Lumajang jurusan IPS ini. Ia pernah menjadi juara dalam kejuaraan atletik tingkat Jawa Timur, termasuk kejurda, Porprov, dan Porseni Jatim. Inspirasi terbesar baginya adalah orang tua dan senior-senior yang telah sukses dalam karirnya. Prestasi yang diraihnya menjadi kebanggaan tersendiri bagi Dwi Ajeng, mampu mengharumkan nama sekolahnya.

Meski memiliki mimpi besar yang ingin diwujudkan, kadang masih ada keraguan dalam dirinya untuk mencobanya. Namun demikian, semangatnya tetap terjaga untuk meraih apa yang diinginkan, meyakini bahwa proses yang dijalani tidak akan mengkhianati hasil.

Di luar dunia atletik, ternyata hobi Ajeng membuat video blog dan acting. Dwi Ajeng berharap bahwa pemuda yang berbakat dapat menjadi inspirasi bagi mereka yang hanya berdiam diri di rumah, tanpa tujuan yang jelas.

Sebagai pemuda dia berpesan kepada semua orang untuk tetap mempertahankan semangat dalam menjalani apa yang menjadi hobi dan bakatnya. “Jangan pernah putus asa dalam menjalani keputusan yang diambil”, katanya menasehati.

#ljjs #pemudalumajang #profilepemuda #portalljjs #lumajangkab #journalist #disporalumajang #disporajatim #kadisporalumajang #kabidpemuda #bidangpemuda #16-30tahun #2023 #pemudajurnalis #jurnalismuda

Dafid Sandi Eka Pratama: Pelari Lumajang, dari Keluarga Pas-Pasan



Dafid Sandi Eka Pratama, lahir dan dibesarkan dalam keluarga yang sederhana dengan ayah yang berprofesi sebagai petani dan ibu sebagai ibu rumah tangga. Dafid dibesarkan oleh kedua orang tuanya dalam keadaan yang sederhana, namun itu tidak pernah meredam semangatnya untuk berprestasi di bidang olahraga lari. Ia merasa bersyukur memiliki orang tua yang selalu mendukungnya dan adiknya yang masih kecil untuk berkembang dengan baik.

Bakat Dafid dalam olahraga lari telah membawa dia ke berbagai prestasi di tingkat provinsi maupun nasional. Juara 1 dan 2 dalam kejuaraan lari jarak jauh di Jawa Timur tahun 2022, serta juara 2 dan 3 di kejuaraan nasional Prapon di Jawa Tengah 2023 hanyalah beberapa dari banyak pencapaiannya. Saat ini, Dafid sedang menempuh studi Ilmu Keolahragaan di Universitas Negeri Malang.

Orang tua dan pelatihnya menjadi sumber inspirasi serta motivasi bagi Dafid. Impiannya adalah menjadi atlet lari nasional, mengangkat derajat keluarganya, dan menjadi kebanggaan daerah serta negaranya. Dafid bertekad untuk membuktikan bahwa dia bisa sukses meskipun berasal dari keluarga yang kurang mampu.

Dafid ingin menyampaikan pesan kepada semua orang untuk tidak pernah merasa ragu dan teruslah bersemangat serta fokus pada impian kita. Tidak ada alasan untuk menyerah, terutama atas latar belakang keluarga. Semua orang berhak untuk meraih kesuksesan, terlepas dari asal-usul keluarga.

Dari desa Karangrejo, Kecamatan Yosowilangun, Kabupaten Lumajang, Dafid berharap pemerintah dapat memberikan dukungan yang lebih besar terutama dalam bidang olahraga. Banyak pemuda di Lumajang memiliki potensi besar namun terbatas oleh kurangnya perhatian dari pemerintah setempat.

“Semoga kita semua tetap bersemangat dan fokus pada impian kita hingga mampu mewujudkannya”, kata Dafid.

#ljjs #pemudalumajang #profilepemuda #portalljjs #lumajangkab #journalist #disporalumajang #disporajatim #kadisporalumajang #kabidpemuda #bidangpemuda #16-30tahun #2023 #pemudajurnalis #jurnalismuda

Indikator Kesejahteraan Sosial 2023 Dibahas dalam FGD Kabupaten Lumajang

LJJS PORTAL -  Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Lumajang menggelar _Focus Group Discussion_ (FGD) terkait Indikator Kesejahteraan Sosial 2023 di Kabupaten Lumajang, 22 November 2023. FGD ini dilangsungkan di Hotel Prima, Sukodono. Kegiatan ini bertujuan memberikan penjelasan mendalam terkait indikator kesejahteraan sosial di wilayah ini.

Narasumber utama dalam FGD ini adalah Mochamad Sonhaji, BSc. MSc., Kepala  BPS Kabupaten Lumajang dan Dra. Ninis Legiwinarsih, Sekretaris Dinas Sosial P3A Kabupaten Lumajang. Hadir pula perwakilan dari berbagai dinas, Camat, serta bagian-bagian dari Sekretariat Daerah Kabupaten Lumajang.

Pada sesi diskusi, topik utama yang menjadi fokus adalah indikator keberhasilan dan strategi penanggulangan kemiskinan di Kabupaten Lumajang. Diskusi berlangsung penuh semangat, terbuka dengan sesi tanya jawab antara narasumber dan peserta. Beberapa peserta menyampaikan pertanyaan terkait indikator kemiskinan yang menjadi sorotan utama dalam acara ini.

Peran utama Badan Pusat Statistik Kabupaten Lumajang sangat terlihat dalam penyelenggaraan FGD ini. BPS memfokuskan diskusi pada indikator kesejahteraan sosial tahun 2023 di wilayah Kabupaten Lumajang.

Salah satu poin penting yang patut diperhatikan dari pembicaraan adalah pemahaman bahwa data yang diberikan oleh BPS tentang kemiskinan adalah data kemiskinan absolut, bukan kemiskinan relatif. Hal ini menjadi sorotan utama bagi peserta dan narasumber dalam acara tersebut.

FGD ini diharapkan dapat memberikan kontribusi yang signifikan terhadap upaya peningkatan kesejahteraan sosial di Kabupaten Lumajang. Langkah-langkah lebih lanjut akan diambil setelah hasil diskusi ini dipertimbangkan secara mendalam.

#ljjs #pemudalumajang #profilepemuda #portalljjs #lumajangkab #journalist #disporalumajang #disporajatim #kadisporalumajang #kabidpemuda #bidangpemuda #16-30tahun #2023 #pemudajurnalis #jurnalismuda

Seminar Dialog Kebangsaan Bersama Yenny Wahid

LJJS PORTAL - Yayasan Kiyai Syarifuddin Wonorejo Lumajang sukses menyelenggarakan kegiatan Silaturrahmi bersama Zannuba Ariffah Chafshoh, atau yang lebih dikenal sebagai Mbak Yenny Wahid, pada Selasa siang (21/11/23).

Kegiatan ini diadakan di lahan baru Yayasan Kiyai Syarifuddin yang terletak di sebelah timur.

Yang menarik, tidak hanya mahasiswa yang antusias menjadi peserta dalam Seminar Dialog Kebangsaan tersebut.

Para alumni Syarifuddin, santri Pondok Pesantren (Ponpes) Kiyai Syarifuddin, keluarga bani Syarif, bahkan juga wali santri, turut hadir dalam acara ini.

Pada prakata awal yang disampaikan oleh Kiyai Baidarus, Ketua Dewan Pengawas Yayasan Ponpes Kiyai Syarifuddin, kegiatan ini diadakan dalam rangka silaturrahmi.

Masyayikh dari Yayasan Kiyai Syarifuddin memiliki hubungan ilmu yang bersambung dengan Masyayikh di Pondok Pesantren Tebuireng Jombang.

"Hubungan ilmu Masyayikh Syarifuddin ini berkelanjutan dengan Masyayikh di Ponpes Tebuireng Jombang," jelasnya.

Prakata yang disampaikan oleh Kiyai Baidarus memotivasi Mbak Yenny Wahid untuk menceritakan kisah Gus Dur sebagai motivasi bagi santri dan mahasiswa untuk semangat belajar dan berkembang.

Tak hanya itu, Mbak Yenny Wahid juga menyampaikan sebuah pantun yang berisikan doa dan harapannya agar kelak santri Yayasan Kiyai Syarifuddin selalu sukses dan mendapatkan ilmu yang memberkati.

#ljjs #pemudalumajang #profilepemuda #portalljjs #lumajangkab #journalist #disporalumajang #disporajatim #kadisporalumajang #kabidpemuda #bidangpemuda #16-30tahun #2023 #pemudajurnalis #jurnalismuda

Andri Fahruzi Pemuda Pelopor dari Desa


Andri Fahruzi, seorang mahasiswa asal Lumajang, tinggal di dusun Karang Rejo, desa Bedayu, kecamatan Senduro, kabupaten Lumajang. Beliau merupakan mahasiswa di Institut Agama Islam (IAI) Syarifuddin yang terletak di Kedungjajang, Lumajang.

Memasuki semester ketujuhnya, Andri memegang prinsip hidup: "Terus melangkah dengan perencanaan, tindakan, dan evaluasi untuk menyebarkan kemanfaatan."

Selama perjalanan akademisnya, Andri menerima berbagai penghargaan. Salah satunya adalah penghargaan sebagai penggiat gerakan anti narkoba dari Badan Narkotika Nasional Kabupaten/Daerah (BNNK) Lumajang pada tahun 2023.

Di samping itu, Andri juga diakui sebagai pemuda pelopor oleh Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Lumajang, juga pada tahun yang sama. Berdasarkan dedikasinya sebagai mahasiswa IAI Syarifuddin, ia meraih penghargaan dari lingkungan kampus.

Tak hanya itu, Andri juga menjadi peserta terbaik dalam Pelatihan Kader Dasar (PKD) Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Lumajang yang diadakan oleh Komisariat Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) Lumajang.

Prestasi menonjol lainnya termasuk penghargaan dari Perpustakaan Daerah (Perpusda) Lumajang sebagai peserta gerakan seribu penulis. Bahkan, Andri meraih juara pertama dalam kompetisi penulis setangkai pohon dan penghargaan sebagai penulis terbaik nasional, yang diberikan oleh kabupaten Lumajang dan Max Vision Indonesia.

Pada dasarnya, Andri memandang hidup sebagai perjalanan yang menghadirkan tantangan. Baginya, melangkah membutuhkan aksi yang berani, disertai sikap optimis dalam menghadapi berbagai rintangan menuju kejayaan.

Namun, ia juga menyadari bahwa setiap langkah menuju kesuksesan kerap diiringi oleh rintangan dan kegagalan yang memperkuat jiwa dan mental.

#ljjs #pemudalumajang #profilepemuda #portalljjs #lumajangkab #journalist #disporalumajang #disporajatim #kadisporalumajang #kabidpemuda #bidangpemuda #16-30tahun #2023 #pemudajurnalis #jurnalismuda

Selasa, 21 November 2023

Mutiara Nur Laily dan Bola Basket

Mutiara Nur Laily adalah seorang gadis luar biasa yang berasal dari keluarga dengan latar belakang ekonomi sederhana. Meski ayahnya telah pensiun dari Telkom enam tahun lalu dan ibunya menjadi seorang guru di salah satu SMA di Lumajang, Mutiara tetap bersyukur atas kelancaran hidupnya tanpa kesusahan.

Lahir pada 18 Mei 2006, Mutiara memiliki sebuah bakat yang memikat: Bola basket. Hobi ini bukan hanya sekadar kesenangan baginya, tetapi juga menjadi fondasi bagi kesehatannya. Dukungan hangat dari orang tua dan keluarganya menjadi pendorong utama bagi kecintaannya pada olahraga ini.

Tak heran, idola Mutiara adalah salah satu bintang basket paling cemerlang, Stephen Curry. Wardell Stephen Curry II, pebasket profesional yang bermain sebagai point guard di NBA, telah menjadi inspirasi bagi gadis ini. Dengan tinggi badan 191 cm, Curry memiliki prestasi yang mengesankan di lapangan.

Namun, impian-impiannya belum sepenuhnya tercapai. Meski mengambil jurusan IPS di sekolahnya, satu dari banyak impian Mutiara adalah ingin mengukir prestasi gemilang yang akan membanggakan orang tua. Oleh karena itu di sangat senang bergabung dan menjadi bagian dari Smaga Basketball Organisation (SBO). Setiap langkahnya dalam kegiatan SBO sebagian besar dihabiskan di lapangan basket. Walaupun kadang-kadang meragukan daya tarik dirinya di mata orang lain, setiap cerita tentang perjuangannya mendapat tanggapan yang luar biasa positif dari orang-orang di sekitarnya.

Mutiara memberikan pesan kepada semua orang: teruslah semangat dalam meraih cita-cita kita. Baginya, semangat adalah kunci keberhasilan.

Selain menjadi inspirasi bagi banyak orang di sekitarnya, Mutiara juga berharap agar pemerintah Lumajang lebih giat dalam memajukan generasi muda untuk masa depan yang lebih baik. Ia juga mengajak semua saudara-saudaranya untuk terlibat dalam kegiatan olahraga, sebagai bagian dari gaya hidup sehat.

#ljjs #pemudalumajang #profilepemuda #portalljjs #lumajangkab #journalist #disporalumajang #disporajatim #kadisporalumajang #kabidpemuda #bidangpemuda #16-30tahun #2023 #pemudajurnalis #jurnalismuda

Gitaris Lumajang: Kisah Inspiratif Eloys Frans Yulison


Ketika berbicara tentang seni memetik gitar di Lumajang, tak terelakkan untuk memperhitungkan sosok Eloys Fransyulison Christianto. Lahir pada 20 Juni 1996, Eloys adalah anak pertama dari empat bersaudara. Dikenal dengan panggilan "Loys", dia berasal dari keluarga yang stabil secara ekonomi. Ayahnya adalah seorang pegawai swasta, sementara Ibunya bekerja sebagai Pegawai Negeri Sipil. Loys merasa beruntung memiliki orang tua yang selalu mendukung dan membimbing setiap langkahnya.

Sejak usia dini, Loys merasakan panggilan alami untuk bermusik. Kecintaannya pada seni musik, terutama bermain gitar, tumbuh intens saat ia masih duduk di bangku sekolah dasar. "Saya begitu terpesona saat melihat seseorang memainkan alat musik," ucap Loys.

Keberuntungan seni Loys didukung oleh keluarga. Ayah, ibu, bahkan kakeknya memiliki ketertarikan yang sama terhadap alat musik dan bernyanyi. Didorong oleh ayahnya yang gemar mendengarkan musik rock, ketertarikan Loys pada alat musik, khususnya gitar, semakin terstimulasi.

Awalnya, ayahnya menjadi mentor dalam mempelajari dasar-dasar bermain gitar. Namun, Loys merasa perlu lebih dalam dan mulai belajar secara otodidak dari berbagai sumber, termasuk internet dan teman-teman. Hasilnya, Loys meneguhkan tekadnya untuk mengejar cita-cita di bidang musik dengan melanjutkan pendidikan formal di Institut Seni Indonesia Yogyakarta, sebuah lembaga yang sangat kompetitif di kalangan calon mahasiswa baru.

Setelah lulus dari ISI, pria yang ahli dalam fingerstyle ini mendirikan sekolah musik di Lumajang, PrimeVe Arte Music Course, sebagai wujud nyata persembahan dan pengetahuan musiknya. Di samping itu, ia juga menjadi pengajar di beberapa tempat, termasuk Wong 3 Production dan SD Pelita Bangsa.

Loys fokus pada kelas-kelas gitar klasik, fingerstyle, dan pop di PrimeVe Arte, di mana saat ini memiliki 21 siswa aktif. Selain sebagai pemilik dan pengajar di Primeve Arte, dia juga menjalankan berbagai layanan seperti Jasa Entertainment (Reguler, Wedding, Event), Jasa Transkripsi Musik, Jasa Aransemen, serta mendukung fasilitas workshop dan panggung bagi para pemusik.

Dia menyatakan bahwa kecintaannya pada musik membawa kesadaran akan bakatnya. Oleh karena itu, Loys memilih jurusan Komposisi di ISI dan aktif membuat komposisi untuk gitar dan instrumen lainnya seperti piano, string section, serta melakukan aransemen musik.

Saat masih sekolah di SMP, Loys pernah dua kali mendapatkan penghargaan The Best Guitar dalam Festival Musik tingkat Sekolah Menengah se tingkat kabupaten Lumajang di kisaran tahun 2012 dan 2013. Prestasinya dalam dunia musik tidak hanya terpaku pada dirinya. Loys kini berhasil membimbing murid-muridnya meraih prestasi di berbagai kompetisi gitar duet dan solo, bahkan di tingkat provinsi Jawa Timur. Iftitah meraih juara 2 dalam lomba gitar duet tingkat provinsi, sementara Avicenna berhasil meraih juara harapan 2 lomba gitar solo di tingkat provinsi Jawa Timur, dan masuk dalam 5 besar gitar solo dalam ajang Jawa Pos SMA Award 2023.

Dalam perjalanan musiknya, Eloys mengambil inspirasi dari Roland Dyens dan Diego Figueiredo, dua pemain gitar virtuoso yang memiliki musikalitas luar biasa dan menjadi teladan dalam komposisi dan persembahan musik bagi Loys.

Sebagai impian jangka panjang, Eloys berkeinginan membentuk tim ansambel gitar di kota Lumajang dan mendokumentasikan karyanya dalam bentuk album. Saat ini, dia aktif dalam organisasi kepemudaan yang didukung oleh Dinas Pemuda Dan Olahraga Kabupaten Lumajang, serta terlibat dalam Komunitas Lumajang Guitar Comunity (LGC).

Dalam perjalanannya di dunia musik, Loys juga mengalami momen unik. Pada tahun 2013, dia mengikuti Festival Band Yamaha di kota Jember. Meski menghadapi kendala teknis yang mematikan efek gitar saat dia memainkan lead gitar, hal ini mengajarkannya untuk selalu siap menghadapi masalah teknis dalam penampilan panggung.

Mengakhiri perbincangan dengan LJJS, Loys memberikan pesan kepada pemuda Lumajang untuk terus berdedikasi dalam bidang yang diminati. "Jaga konsistensi, buat orang lain terinspirasi, dan jangan lupa bahagia!" ujar pria yang akan mengakhiri masa lajangnya tahun depan ini.

#ljjs #pemudalumajang #profilepemuda #portalljjs #lumajangkab #journalist #disporalumajang #disporajatim #kadisporalumajang #kabidpemuda #bidangpemuda #16-30tahun #2023 #pemudajurnalis #jurnalismuda

Forum Anak Lumajang Tampilkan Drama Tematik dalam Memperingati Hari Toilet Sedunia

Pendopo Kabupaten Lumajang menjadi saksi aksi dramatis dalam rangka memperingati Hari Toilet Sedunia, yang ditampilkan oleh Forum Anak Lumajang, sebuah program binaan Dinas Sosial melalui bidang Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), pada hari Selasa, 21 November 2023.

Drama yang dipentaskan mengangkat permasalahan yang sering terjadi di Sekolah. Setting drama ini adalah sebuah Sekolah Menengah Pertama di Kabupaten Lumajang. Kisah dimulai ketika para siswa menemukan toilet sekolah dalam keadaan rusak dan tidak berfungsi. Mereka segera melaporkan masalah ini kepada seorang guru yang kebetulan adalah wakil kepala sekolah di SMP tersebut. Laporan dari para siswa ini kemudian disampaikan kepada kepala sekolah oleh sang Wakasek, dan masalah ini menjadi perhatian serius bagi kepala sekolah.

Kepala sekolah dengan cepat menindaklanjuti pengaduan ini dengan menghubungi Unit Pelaksana Teknis Pengelolaan Air Limbah Domestik (UPT PALD) Kabupaten Lumajang. Setelah melaporkan masalah tersebut kepada UPT PALD, petugas dari unit ini segera mendatangi sekolah untuk melakukan pengecekan terhadap kerusakan di toilet SMP tersebut.

Namun, setelah tim survei melakukan pemeriksaan, ternyata bukan kerusakan pada toilet yang menjadi masalah, melainkan ketidakberfungsian toilet tersebut karena tersumbatnya saluran pembuangan. Petugas dari UPT PALD menyarankan sekolah untuk melakukan penyedotan tinja guna memperbaiki masalah tersebut. Saran ini kemudian direspons dengan persetujuan oleh kepala sekolah.

Drama yang dipentaskan diakhiri dengan ucapan selamat Hari Toilet Sedunia oleh seluruh pemain drama, menggarisbawahi pentingnya peran aktif dalam pemeliharaan fasilitas sanitasi.

Program Forum Anak Lumajang ini sangat bagus dan terus dikembangkan oleh bidang PPPA pada Dinas Sosial Kabupaten Lumajang.

#ljjs #pemudalumajang #profilepemuda #portalljjs #lumajangkab #journalist #disporalumajang #disporajatim #kadisporalumajang #kabidpemuda #bidangpemuda #16-30tahun #2023 #pemudajurnalis #jurnalismuda

Senin, 20 November 2023

Kisah Aji Aditya saat Diremehkan Orang


Aji Aditya berasal dari keluarga yang stabil secara ekonomi. Ayahnya dulu merupakan seorang atlet tinju, sementara ibunya mengurus rumah tangga. Meskipun ayahnya kini berwirausaha, Aji bersyukur atas kehidupannya yang menyenangkan bersama kakak dan adiknya.

Pemuda yang tinggal di Lumajang ini yakin bahwa bakatnya terletak pada tinju. Lahir pada 12 April 2006, dia terinspirasi dari hobi tinju ayahnya dan mewarisi ketertarikan yang sama.
Prestasi dalam dunia tinju pernah diraihnya dengan menjadi juara 3 dalam lomba Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) di Bondowoso. Di dalam dunia tinju, Aji sangat mengagumi tokoh-tokoh besar seperti Muhammad Ali dan Ryan Garcia.

Bagi Aji, cita-cita terbesar adalah membuat kedua orang tuanya bangga. Meski belum tercapai, ia terus berusaha memperjuangkan impian tersebut.

Sebagai siswa di SMAN 1 Lumajang, dia bercita-cita meraih gelar juara dan selalu menjalani hidup dengan semangat untuk mewujudkan impian.

Sebagai seorang petinju muda, Aji pernah mengalami momen unik dan kadang kurang menyenangkan. Ada saatnya dia diremehkan oleh orang lain, namun hal tersebut menjadi pemicu baginya untuk melatih dirinya lebih serius. Performanya pun meningkat dan membuat orang yang meremehkannya terkesan dan takut. Dari pengalaman itu, ia menyarankan agar kita tidak meremehkan orang lain karena bisa berdampak buruk.

Siswa jurusan IPS ini berharap agar Dispora Lumajang menciptakan program-program inovatif untuk meningkatkan kreativitas pemuda.

#ljjs #pemudalumajang #profilepemuda #portalljjs #lumajangkab #journalist #disporalumajang #disporajatim #kadisporalumajang #kabidpemuda #bidangpemuda #16-30tahun #2023 #pemudajurnalis #jurnalismuda

Sabtu, 18 November 2023

Duta Baca Indonesia Eksplor Wisata Terasering Sumber Nah, Kalisemut

LJJS PORTAL- Selain memberdayakan literasi masyarakat Lumajang, Duta Baca Indonesia, Heri Hendrayana Harris atau Gol A Gong eksplore wisata Sumber Nah di Kalisemut, Sabtu (18/11/23). 

Gol A Gong bersama tim Dinas Kearsipan dan Perpustakaan, Dinas Kominfo, serta didampingi oleh Camat Padang mengeksplor wisata Terasering Sumber Nah Kalisemut Kecamatan Padang, Lumajang.

Gol A Gong adalah Duta Baca Indonesia yang banyak menginspirasi dan memotivasi pemuda hingga masyarakat umum dalam konteks literasi dan budaya membaca dan menulis.

Gol A Gong juga menyukai kegiatan traveling, salah satunya termasuk mengeksplor wisata-wisata seperti halnya Terasering Sumber Nah yang ada di desa Kalisemut kecamatan Padang tersebut.

Menariknya, Duta Baca Indonesia yang dikenal banyak orang dengan sapaan Gol A Gong juga mengakui bahwa dirinya juga merupakan seorang traveler.

"Saya juga seorang traveler loh ya," ujarnya dalam obrolan santai mengeksplor wisata Terasering Sumber Nah bersama Kelompok Informasi Masyarakat (KIM), Kepala Desa Kalisemut dan didampingi oleh Camat Padang serta tim penulis lainnya.

Pada awal perbincangan, Gol A Gong juga mengungkapkan, bahwa wisata Terasering Sumber Nah Kalisemut kecamatan Padang, yang beberapa kali viral di sosial media tersebut mirip dengan salah satu wisata di negara Thailand.

"Wisata ini mirip dengan salah satu wisata di Thailand," ucapnya.

Bahkan, Gol A Gong juga melihat bahwa wisata yang telah disahkan sejak tahun 2021 tersebut sudah termasuk di luar kata sederhana.

 Gol A Gong menyampaikan pada eksplorasi wisata tersebut, untuk kembali meningkatkan minat pengunjung untuk berwisata dan menikmati alam desa Kalisemut di wisata Terasering Sumber Nah. 

Penulis: Karin

#ljjs #pemudalumajang #profilepemuda #portalljjs #lumajangkab #journalist #disporalumajang #disporajatim #kadisporalumajang #kabidpemuda #bidangpemuda #16-30tahun #2023 #pemudajurnalis #jurnalismuda

Jumat, 17 November 2023

Joeang Pilardo: Menuju Pemain Sepak Bola Profesional

Joeang Pilardo berasal dari keluarga dengan kondisi ekonomi menengah ke bawah. Ayahnya bekerja sebagai perangkat desa sementara ibunya berperan sebagai ibu rumah tangga. Dilahirkan dan dibesarkan dengan penuh kasih sayang, Joeang memiliki seorang kakak perempuan. Tinggal di Desa Sumberanyar, Kecamatan Rowokangkung, Lumajang, dia merasa bakat utamanya terletak pada sepak bola. 

Hobi ini bukan hanya sebagai kegemaran olahraga, tetapi juga menjadi sumber penghasilan dan meningkatkan kualitasnya. Dukungan orang tua, sejak kecil hingga kini, sangatlah berarti dalam perkembangan hobinya. Pemuda kelahiran 26 Februari 2000, telah meraih beberapa kejuaraan sepak bola antar klub atau sekolah sepak bola (SSB). 

Idola besar baginya adalah B.J. Habibie, seorang ilmuwan terkemuka di bidang pembuatan pesawat terbang selain menjadi presiden. Tokoh ini sangat menginspirasi bagi Joeang.

Poin kebanggaannya adalah mampu bermain sepak bola dalam sebuah klub dengan dukungan penuh dari keluarganya. Namu begitu dia masih memiliki impian terbesarnya yaitu menjadi pemain sepak bola profesional. Untuk mencapainya, dia tak henti berlatih dan menegakkan disiplin pribadi agar cita-cita tersebut tercapai.

Sebagai seorang pemuda, Joeang memberi pesan kepada teman sebayanya untuk menghindari hal-hal negatif dan lebih memperbanyak kegiatan positif, seperti berolahraga. Baginya, menghindari kegiatan negatif seperti minum-minuman keras, berjudi, atau bermalas-malasan sangatlah penting.

Dia berharap pemerintah serius dalam mengadakan kejuaraan atau perlombaan olahraga. Hal ini diharapkan dapat menggali bakat-bakat usia dini di Lumajang.

Joeang saat ini kuliah di ITB WIDYAGAMA LUMAJANG, mengambil jurusan Akuntansi. Di sela-sela kesibukannya, dia gemar mengolah masakan dan minuman, seperti bakso kuah pedas, ayam pedas, dan hidangan pedas lainnya. Ini seringkali dilakukan saat libur dari latihan rutin atau libur kuliah.

Pesan yang ingin dia sampaikan kepada teman-temannya adalah pentingnya menjaga kesehatan. Baginya, kesehatan adalah hal yang sangat berharga karena jika sakit, rencana dan prestasi dapat terancam.

#ljjs #pemudalumajang #profilepemuda #portalljjs #lumajangkab #journalist #disporalumajang #disporajatim #kadisporalumajang #kabidpemuda #bidangpemuda #16-30tahun #2023 #pemudajurnalis #jurnalismuda

Transformasi Belajar Anak Usia Dini Melalui Pelatihan Alat Peraga Edukatif.

Dalam upaya meningkatkan metode pembelajaran anak usia dini, Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Kabupaten Lumajang menggelar sebuah pelatihan yang menarik, fokus pada pembuatan Alat Peraga Edukatif (APE). Acara ini dihadiri oleh lebih dari 30 lembaga, membuka jalan bagi pengetahuan akan alat peraga edukatif yang dapat mengubah permainan menjadi alat pembelajaran yang efektif, Jumat 17 November 2023.

Acara dimulai dengan sambutan dari Ibu Supiyati, Kepala Bidang Perpustakaan, yang menjelaskan tujuan serta urgensi dari pelatihan ini. Sorotan utama acara ini adalah pembicara utama, Gol A Gong, duta baca Indonesia, yang secara mendalam memaparkan penggunaan alat peraga edukatif. Gol A Gong menegaskan bahwa alat peraga edukatif merupakan sarana bermain yang tak hanya menghibur tapi juga membangkitkan daya kreativitas serta indra anak-anak dalam proses belajar.

Peserta aktif terlibat dalam sesi tanya jawab yang membawa pemahaman yang lebih dalam tentang penggunaan alat peraga edukatif. Praktik pembuatan APE dengan menggunakan kardus sebagai bahan dasar menjadi kegiatan menarik yang dilakukan para lembaga. Sebagai penghargaan, Gol A Gong memberikan hadiah kecil kepada beberapa lembaga yang berpartisipasi aktif.

Pelatihan ini bertujuan memberikan bekal positif kepada lembaga TK PAUD di wilayah Kabupaten Lumajang. Harapannya, dengan adanya alat peraga edukatif ini, proses belajar anak-anak akan menjadi lebih interaktif dan menyenangkan.

Penulis: Marsya, Febri, & Sabrina

#ljjs #pemudalumajang #profilepemuda #portalljjs #lumajangkab #journalist #disporalumajang #disporajatim #kadisporalumajang #kabidpemuda #bidangpemuda #16-30tahun #2023 #pemudajurnalis #jurnalismuda

Seminar dan Bedah Buku Bersama Duta Baca Indonesia, Gol A Gong


LJJS PORTAL - Dinas Kearsipan dan Perpustakaan  Lumajang sukses gelar acara bedah buku bersama Duta Baca Indonesia, Gol A Gong, Jumat (17/11/23). 

Setelah dibuka oleh Kepala Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Kabupaten Lumajang, Paimin, Kegiatan yang bertajuk Seminar membaca itu sehat menulis itu hebat dilanjutkan dengan bedah buku dan dimoderatori oleh staf Dinas Komunikasi dan Informatika, Ajeng Prawestri.

Tidak hanya  bersama Duta Baca Indonesia, Heri Hendrayana Harris atau akrab disapa Gol A Gong, acara ini juga menghadirkan Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Agus Salim dan Camat Padang Jamak Nurwanto. 

Agus sempat memberikan paparan tentang literasi. Dia menyampaikan bahwa menulis itu juga harus dipaksa. Kemudian dia bercerita bagaimana dia menulis buku setebal 300 halaman lebih. Dia tidak terlalu memperhatikan perihal kesalahan-kesalahan kosakata, ejaan, dan tata bahasa karena perbaikan akan dilakukan oleh editor.

Sementara itu, Jamak menjadi pembedah buku Legenda 9 Desa Kecamatan Padang.

Menariknya lagi, beberapa penulis dari buku Legenda 9 Desa Kecamatan Padang, Malikha Rusty, Aries Purwantiny, Diana Key, dan Ndak Kaop - Kamus Lumajangan, Ainul Yaqin, juga turut hadir dalam forum tersebut.

Dipaparkan Jamak, diterbitkannya buku Legenda 9 Desa Kecamatan Padang tersebut bermula dari pertanyaan masyarakat Kecamatan Padang mengenai asal usul nama desanya sendiri.

"Berawal dari pertanyaan masyarakat mengenai asal usul Desa di Kecamatan Padang," jelas Camat Padang.

Hingga pada tahun 2022 lalu, Jamak  mendukung dan menggiring penulis untuk dapat menyatukan karyanya mengenai asal usul dan legenda Desa-Desa yang ada di Kecamatan Padang.

Salah satu bentuk antusiasme, Jamak dan penulis buku Legenda 9 Desa Kecamatan Padang, juga meriset sumber dan data asal usul legenda Desa yang ada di Kecamatan Padang kepada tokoh-tokoh masyarakat dan tokoh dongeng nasional.

"Sumbernya dari para tokoh masyarakat, pak Zubairi, tokoh dongeng nasional," sambungnya.

Menariknya, dalam buku Legenda 9 Desa Kecamatan Padang tersebut juga menceritakan bagaimana perjalanan pasukan Arya Wiraraja, dari arah Desa Tanggung hingga tiba di Desa Kedawung.

Bahkan, setiap persinggahannya pada Desa, juga terdapat problematika tertentu yang kini ditetapkan menjadi nama Desa.

Hal tersebut berbeda dengan buku Ndak Kaop - Kamus Bahasa Lumajangan. Buku itu langsung dibedah oleh Duta Baca Indonesia, Gol A Gong dan didampingi salah satu penulisnya, Ainul Yaqin.

Penulis mengungkapkan, diterbitkannya buku tersebut, salah satunya untuk mengumpulkan sekian kalimat dan kosa kata yang pasalnya merupakan dari Lumajang sendiri.

Bahkan, dalam forum juga sempat tergemparkan, ketika Ainul Yaqin bertanya mengenai makna dari kalimat Ndak Kaop yang merupakan judul bukunya.

"Sebentar, saya ingin bertanya kepada yang ada di sini, Ndak Kaop menurut panjenengan semua artinya apa?" tanya Ainul Yaqin kepada seluruh peserta yang ada pada forum tersebut.

Sontak, jawabannya beraneka ragam, namun ternyata Ndak Kaop yang penulis maksud dalam buku tersebut adalah Seandainya.

#ljjs #pemudalumajang #profilepemuda #portalljjs #lumajangkab #journalist #disporalumajang #disporajatim #kadisporalumajang #kabidpemuda #bidangpemuda #16-30tahun #2023 #pemudajurnalis #jurnalismuda

Kamis, 16 November 2023

Michael Joel Resmol: Lari Menuju Cita-cita

Dia, Michael Joel Resmol, lahir dalam keluarga atlet. Dibesarkan oleh orang tua yang menjalani hidup berkecukupan, dengan ayah dan ibunya sebagai atlet lari terkemuka. Mereka pernah meraih prestasi gemilang di Pekan Olahraga Nasional (PON), bahkan ibunya telah mewakili Indonesia di ajang olahraga internasional. Kini, ayahnya menjadi seorang pelatih lari sementara ibunya tetap berkiprah sebagai PNS sambil melatih dan terkadang ikut bertanding di lomba lari untuk veteran.

Sepertinya, pemuda lahir pada 18 Agustus 2002 ini mewarisi bakat atletik orang tuanya dalam bidang lari. Keberhasilan orang tuanya dan dukungan yang tak henti-hentinya membuatnya bersyukur akan perjalanan hidupnya.

Tinggal di Jl. Lawu no. 28a Lumajang, dia sangat aktif dalam event-event lomba lari, baik di tingkat regional maupun nasional. Prestasi dalam dunia lari punya tempat istimewa dalam hidupnya dengan banyaknya trofi juara, termasuk menjadi Juara 3 lari 4km di Asian Cross Country Championship di Hong Kong tahun 2017 dan Juara 1 lari 800m di Porprov Jawa Timur tahun 2023.

Sebagai atlet, dia memeluk impian besar: membahagiakan orang tuanya dan menjadi atlet lari profesional. Penggemar berat Jakob Ingebrigtsen, atlet lari jarak menengah asal Norwegia yang menginspirasi dengan pencapaian gemilangnya di Olimpiade Musim Panas 2020.

Selain dunia lari, dia juga memiliki hobi editing video dan fotografi yang ditekuninya sejak lama. Meski bukan spesialis, dia selalu berusaha membuat karya-karya visual yang menarik sebagai hiburan.

Untuk pemuda Lumajang, dia memberi pesan inspiratif, "Bekerjalah sampai rekening bankmu terlihat seperti nomor telepon."

#ljjs #pemudalumajang #profilepemuda #portalljjs #lumajangkab #journalist #disporalumajang #disporajatim #kadisporalumajang #kabidpemuda #bidangpemuda #16-30tahun #2023 #pemudajurnalis #jurnalismuda

Premadia Putri Wijayanti: Mengukir Keberhasilan Lewat Bakat

Premadia Putri Wijayanti berasal dari keluarga yang berkecukupan. Orang tuanya, pekerja wiraswasta, telah membesarkannya dalam lingkungan yang, meski cukup, juga mengenal kekurangan. Prem, nama panggilannya, adalah satu-satunya anak dari kedua orang tua tersebut, yang telah memberikan dukungan dan kasih sayang yang luar biasa.

Bakat dan Prestasi

Bakat gadis yang lahir tanggal 2 Juli 2005 ini menjelma dalam seni tari dan fashion show. Hobi yang tumbuh sejak usia TK ini mengantarnya menjadi model uji coba bagi seorang MUA. Dukungan dari orang tua juga memberinya keberanian untuk mengejar hobinya ini. 

Lebih dari sekadar hobi, Premadia memiliki bakat untuk mengajar dan melatih orang lain dalam menari, menggambarkan dedikasinya pada seni. Perjalanan Premadia tidak lepas dari prestasi. Dalam ajang Seribu Topeng Kaliwungu di Segoro Topeng, dan bahkan saat berusia TK, ia memenangkan ajang KS Models hingga tiga kali. Prestasi ini menjadi bukti nyata dari kerja kerasnya, membuktikan bahwa segala upaya dan dedikasi yang ia curahkan pada hobi dan bakatnya tidaklah sia-sia.

Inspirasi dari Kegagalan
Tantangan yang pernah dihadapi Prem adalah bullying sejak usia SD. Namun, dia tidak membalas dengan kekerasan, melainkan memberikan motivasi kepada para pelaku bahwa mereka mungkin pernah membutuhkan bantuannya. Dia menegaskan bahwa seseorang yang di-bully sebenarnya punya nilai yang tak terlihat oleh orang lain. Dengan keteguhan hati dan semangatnya, Prem berharap agar pemuda Lumajang tetap kreatif, cerdas, berkarakter, aktif, dan produktif dalam berkarya. Dia ingin menjadi panutan bagi mereka yang ingin meraih tujuan dan terinspirasi dari perjalanan hidupnya.

Dia percaya bahwa kegagalan bukan akhir dari segala kekalahan. Baginya, kegagalan adalah kesempatan untuk bangkit dan menjadi pribadi yang lebih baik. Premadia menegaskan agar kita tidak pernah menyerah, karena dari kegagalanlah kita belajar untuk bangkit dan aktif.

Premadia Putri Wijayanti adalah contoh nyata dari seseorang yang dengan keteguhan hati dan bakatnya telah meraih banyak kemenangan. Ia berdiri sebagai inspirasi bagi banyak orang, menegaskan bahwa kegagalan hanya langkah awal menuju kesuksesan yang lebih besar.

#ljjs #pemudalumajang #profilepemuda #portalljjs #lumajangkab #journalist #disporalumajang #disporajatim #kadisporalumajang #kabidpemuda #bidangpemuda #16-30tahun #2023 #pemudajurnalis #jurnalismuda

Rabu, 15 November 2023

Rexy: Petinju Muda yang Tak Segan berbinis Kecil-kecilan

Rexy, seorang petinju muda berbakat, menceritakan kisah hidupnya yang penuh dengan perjuangan dan keberhasilan. Dilahirkan dalam keluarga sederhana di Dsn. Karanganyar, Desa Kabuaran, Kec. Kunir, Kabupaten Lumajang, Rexy tumbuh dengan penuh rasa syukur dan kebanggaan terhadap orang tua yang gigih membesarkan dan mendidiknya hingga hari ini. Pemuda kelahiran 12 Juni 1997 ini memiliki momen bahagianya saat menikah.

Cinta Tinju, Bakat yang Berkembang
Hobinya yang besar terhadap tinju telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupannya. Rexy menemukan tidak hanya olahraga yang menyehatkan tapi juga disiplin dan semangat dari pelatihnya. Dukungan kuat dari orang tua semakin mengokohkan cintanya pada tinju. Hal ini tidaklah aneh karena ayahnya juga mantan petinju dunia era 90an, Faisol Akbar.

Bakatnya di dunia olahraga, khususnya tinju, telah membawa Rexy ke pertandingan tingkat internasional. Salah satunya adalah pertarungan tinju melawan petinju Thailand, di mana Rexy berhasil memenangkan pertandingan dengan knockout di ronde ke-5. Prestasi ini mengukuhkan namanya sebagai petinju berbakat dengan potensi besar.

Ayah, Sosok Pemberani dan Perintis Usaha Kecil
Dibalik gemilangnya di atas ring, Rexy juga terinspirasi oleh Ayahnya, seorang pemberani yang tidak takut mengambil resiko. Ayah Rexy, selain berhasil berkarir sebagai petinju dunia, sebagai Pegawai Negeri Sipil, juga pernah menjalani masa-masa sulit ketika masih di sekolah. Cerita itu menginspirasi Rexy saat ini. Semangat dan mimpi besar untuk sukses telah mewarnai perjalanan hidup Rexy.

Setelah meraih sukses dalam dunia tinju, Rexy membuka toko kecil dan menjadi pelatih tinju pribadi yang siap datang ke rumah pelanggan. Usahanya tidak hanya sebatas bisnis, tetapi juga sebagai wadah untuk membentuk pemuda-pemuda yang dapat memberikan solusi terhadap masalah sosial.

Fokus pada Proses dan Mimpi Lebih Besar
Meskipun sudah meraih beberapa penghargaan dan medali, Rexy tetap fokus pada proses dan perjalanan yang dilaluinya. Menurutnya, fokus bukan hanya dilihat dari hasil, tetapi pada upaya keras dan dedikasi yang ditanamkan dalam setiap latihan dan pertandingan.

Dengan keterampilan dan semangat juangnya, Suami Vio ini terus merintis jalan menuju sukses yang lebih besar. Rexy! Tinjulah kerasnya kehidupan ini dan raih mimpi-mimpi mu yang lebih tinggi!

#ljjs #pemudalumajang #profilepemuda #portalljjs #lumajangkab #journalist #disporalumajang #disporajatim #kadisporalumajang #kabidpemuda #bidangpemuda #16-30tahun #2023 #pemudajurnalis #jurnalismuda

Avicenna Griselda: Gitar dan Dedikasi untuk Prestasi



Sederhana dan santun. Begitulah kesan saat berbincang dengan Avicenna Griselda, gadis pemuda berusia 16 tahun yang behobi bermain gitar ini. Ketika ditanya tentang keluarganya, senyum hangat tergambar di wajah Cenna, panggilan Avicenna. "Mereka selalu mendukung dan memberikan cinta, bahkan dalam hal-hal kecil seperti makan di luar atau sekerdar membelikan mainan kesukaanku," ucapnya dengan penuh kebanggaan. Ayahnya, dengan kesabaran luar biasa, menjadi orang yang setia mengantar Cenna ke sekolah sejak TK. Tidak hanya dalam kasih sayang, Ayah dan Ibu juga membimbingnya untuk hidup disiplin. "Ini membentuk dasar karakter saya," kata Cenna dengan tegas.

Di bidang pendidikan, Avicenna berhasil menapaki perjalanan dari TK hingga kelas XI di SMAN 2 Lumajang dengan baik. Meskipun tidak selalu menjadi yang terbaik, dia konsisten berada dalam golongan siswa berprestasi.

Namun, ada satu harmoni lain yang menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupannya: musik. Sejak kelas 2 SMP, Avicenna mulai belajar memetik senar gitar, mendorongnya masuk ke dunia musik klasik melalui kursus di sekolah musik. Saat ditanya awalnya dia bermain gitar lantas dia bercerita. Ayahnya membeli gitar dan dia mencoba utak-atik gitarnya dan memetiknya secara random. Tahu hal ini ayahnya mencoba mengarahkannya dan mengajarinya beberapa nada. 

Suatu ketika ayahnya pulang dan kaget melihat dia bermain gitar dengan teknik strumming yang bagus. Kemudian sang ayah bertanya kenapa bisa demikian, lantas Cenna menjawab jika dia menonton tutorial di YouTube. Sejak itu ayahnya yakin kalau dia memiliki bakat bermain gitar, kemudian mengirimkannya ke sekolah musik.

Keberhasilannya sebagai 5 besar dalam lomba gitar solo di Jawa Pos SMA Award dan juara Harapan 2 FLS2n Tingkat Provinsi Jawa Timur menjadi momen yang paling berkesan. Saat artikel ini ditulis, dia sedang menunggu ¬Awarding Night dalam event Jawa Pos SMA Award 2023. Sebagai nominator 5 besar, dia berharap dipanggil sebagai juaranya tanggal 30 November 2023 nanti di Surabaya.

Gitar bukan hanya alat musik baginya; itu adalah bagian dari identitasnya. "Saya bermain dan berlatih setiap hari setelah tugas sekolah selesai," katanya sambil tersenyum.

Kesibukannya tidak hanya di dunia musik. Avicenna juga memiliki hobi membuat konten permainan gitar untuk kanal YouTube-nya (Avicenna G.) Meski belakangan ini kontennya off sementara, ini bukan berarti di berhenti membuat konten. Dia memang fokus ke pendidikannya seperti les mata pelajaran, kerja kelompok, belajar mandiri, dan tentu saja les gitar itu sendiri.

Namun, di balik harmoni hidupnya, Avicenna juga menghadapi tantangan. Sebagai anak kos baru, ia harus belajar mandiri dan mengatur waktu dengan bijak. "Tapi kalau tidak tinggal di (kos) sini, saya akan kehabisan waktu untuk belajar dan berlatih," ujarnya dengan bijak.



Terinspirasi oleh kerja keras Ayah dan Ibu yang rela berkorban demi anak-anaknya, Cenna menjadikan nilai-nilai kejujuran sebagai pegangan dalam kehidupannya. Ia juga memberikan perhatian pada orang di sekitarnya, berusaha membantu jika mampu.

Meski berhasil meraih prestasi dalam dunia musik, Cenna menghadapi hambatan fisik dan waktu yang minim. Meskipun mudah terserang penyakit, ia mengambil langkah sehat untuk menghindari pemicu, seperti debu, udara dingin, dan makanan tertentu.

Dalam hal perilaku, budaya dan nilai-nilai agama yang diyakininya menjadi panduan dalam setiap tindakan. "Setiap keputusan yang saya buat, saya mendasarkan pada agama saya yaitu Islam," ujarnya dengan mantap. Nilai yang dipegang teguh Cenna adalah Saling menyayangi anggota keluarga. Ziarah ke makam leluhur dan silaturahmi ke rumah kerabat menjadi tradisi yang dilestarikan.

Dalam pesannya, Avicenna mengajak para pemuda untuk serius dan berdedikasi dalam mengejar prestasi, apapun itu. Cenna, melalui permainan gitar membuktikan bahwa melodi kehidupan dapat tercipta dari usaha keras, cinta keluarga, dan keyakinan pada nilai-nilai yang diyakininya. "Selalu hormat dan sayang kepada keluarga, terutama orang tua yang melahirkan dan membesarkan kita, berdedikasi untuk hal yang kita tekuni" ungkapnya.

#ljjs #pemudalumajang #profilepemuda #portalljjs #lumajangkab #journalist #disporalumajang #disporajatim #kadisporalumajang #kabidpemuda #bidangpemuda #16-30tahun #2023 #pemudajurnalis #jurnalismuda

Senin, 13 November 2023

Bukti Kecakapan Pramuka Lumajang, Bunda Indah Lantik Pramuka Garuda


LJJS Portal,- Suasana kebanggaan dan kehormatan menyelimuti Pendopo Kabupaten Lumajang Sabtu, 11 Nopember 2023. Ketua Kwarcab Pramuka Lumajang, Ir. Hj. Indah Amperawati, M.Si, dengan penuh semangat memimpin upacara pelantikan Pramuka Garuda, tingkatan tertinggi dalam Gerakan Pramuka. Bunda mengatakan bahwa sebagai Pramuka Garuda, para pramuka harus menjadi teladan bagi lingkungannya. Jika melakukan kesalahan fatal di lingkungannya, gelar Pramuka Garuda bisa dilepas. 

Pramuka Garuda bukan sembarangan tingkatan. Sebagai yang tertinggi, Pramuka Garuda memiliki peraturan yang ketat, diatur dalam Keputusan Kwartir Nasional Gerakan Pramuka Nomor 038 tahun 2017 tentang Petunjuk Penyelenggaraan Pramuka Garuda. Hanya peserta didik yang telah mencapai tingkatan terakhir dalam golongannya dan memenuhi persyaratan yang dapat mengajukan permohonan untuk mengikuti uji kelayakan menuju tingkatan Garuda.

Proses seleksi tidak main-main. Kwartir akan mengevaluasi peserta didik dari segi mental dan kelayakan persyaratan. Seiring dengan keistimewaan pelantikan Pramuka Garuda, proses seleksi juga mengalami perubahan dan peningkatan setiap tahunnya. Untuk tahun ini, Kwarcab Lumajang memperkenalkan beberapa perubahan dalam tahapan seleksi sebagai berikut:

1. Tes Kelengkapan Administrasi Portofolio: Proses seleksi dimulai dengan tes kelengkapan administrasi portofolio, di mana peserta didik harus menunjukkan dokumen dan informasi terkait perjalanan pramuka mereka.

2. Tes Tulis: Selanjutnya, peserta menghadapi tes tulis yang melibatkan pertanyaan seputar prinsip-prinsip pramuka dan pengetahuan tentang tingkatan Pramuka Garuda.

3. Tes Wawancara dan Kecakapan: Calon Pramuka Garuda yang lulus tahap tes tulis akan mengikuti tes wawancara dan kecakapan, menunjukkan kesiapan mereka secara mental dan keterampilan yang dimiliki.

4. Pembekalan: Sebelum pelantikan, peserta yang telah lulus uji kelayakan akan mengikuti pembekalan yang mencakup pembuatan hastakarya, kemampuan IT (untuk Siaga dan Penggalang), dan proyek produktif untuk penegak.

Setelah dianggap cakap, calon Pramuka Garuda akan menghadapi serangkaian tes wawancara dan kecakapan. Lulus dari semua itu, mereka akan dilantik menjadi bagian dari kehormatan Pramuka Garuda.

Perubahan lainnya yang diterapkan tahun ini adalah peningkatan Standar Kelulusan Minimal (SKM) untuk tes tulis, menegaskan komitmen Kwarcab Lumajang dalam menjaga standar kualitas Pramuka Garuda setiap tahunnya. Semoga Pramuka Garuda yang baru dilantik dapat menjadi teladan bagi generasi muda Lumajang dan membawa semangat kepramukaan ke puncak kejayaan.

Acara Pelantikan Pramuka Garuda dan Penilaian Akhir menjadi agenda tahunan Kwartir Cabang Gerakan Pramuka Lumajang. Setiap tahun, tidak hanya terjadi peningkatan kuantitas peserta, namun juga peningkatan kualitas, menjadikan momen ini semakin istimewa.

#ljjs #pemudalumajang #profilepemuda #portalljjs #lumajangkab #journalist #disporalumajang #disporajatim #kadisporalumajang #kabidpemuda #bidangpemuda #16-30tahun #2023 #pemudajurnalis #jurnalismuda

Jumat, 10 November 2023

BOCAH TALANG

Oleh: Inas Aliyah Nida

Entah seberapa acap hawa berseling
Seberapa kerap batu di alas miring berguling
Seberapa sering basah lencun tiada aling-aling
Ia tiada hirau meski rok merah mulai hilang warna
Romannya tiada rengsa
Kendati akalnya bundak
Seluruh ia pikul, payah di pundak
Rusuh resah pada ternak lalu mak
Tumpang tindih lembar berjilid
Nasib busuk dunianya yang berhimpit
Memijak dasar berkerikil kasar
Dasar benyai, kuyup, terjal
Satu kehendak beribu tapak
Roman itu tiada kuyu
Tuk langkah tuju pintu ilmu
Bangunan semilyar kepandaian
Nyaris rebah jimpah di sisi kanan
Taris legam teriris
Seliri kayu reyot lapuk termakan habis
Tak luput berjerebu, sawang
Melangkah di sela lorong peti
Peti tinggi juga kitab berlemari-lemari
Jari yang sibuk jamah sana-sini
Mencari angan dalam senyap
Memejam bersama legam
Beralih, menapak di pustaka
Ujung kalam berdansa
Kotori helai tak bernoda
Berpuluh alinea
Baru saja rangkul susastra
Lihatlah wahai jagat buana
Gadis talang penggandar seribu impian
Namun nahas, terkapar bersama sejuta ara

#ljjs #pemudalumajang #profilepemuda #portalljjs #lumajangkab #journalist #disporalumajang #disporajatim #kadisporalumajang #kabidpemuda #bidangpemuda #16-30tahun #2023 #pemudajurnalis #jurnalismuda

Red Door in The Garden

Oleh: Inas Aliyah Nida
                              
“Bukan begitu, Ayah,” ujar Paman sambil mengelus-elus pelan siku tangan kirinya yang sudah terbungkus oleh perban coklat. 
     
     Aku meringis melihat paman yang setiap menit bahkan setiap detik menyangga tangan kirinya. Ia mengeluh pada kakek atas apa yang telah menimpanya, berharap kakek bisa memberi solusi atau sekedar menenangkannya dengan beberapa kalimat bernada damai dari ayah beliau. Ngilu. Pikirku.

“Mungkin kamu terlalu lelah dari pekerjaan kantormu yang 2 minggu akhir ini sungguh menumpuk. Sampai-sampai kamu tidak fokus dengan jalan.” 

“Tidak, Yah. Waktu itu aku benar-benar tidak mengantuk, benar-benar fokus. Dan kebetulan sebelum pulang, aku sempat minum 1 cup kopi. Weird kan Yah?” ujar pembenaran yang kedua kali dari Paman ini hanya mampu membuat Kakek geleng-geleng kepala menyatakan beliau tidak sependapat lagi dengan Paman.

“Hey, Zie, kamu pasti setuju dengan Paman.” Mendadak paman mengikutkanku di perdebatan kecil ini. Siapa yang mengira aku akan menjawab. Aku hanya memanggutkan kepala ragu-ragu dengan memasang raut muka bingung.

     Kami untuk 1 minggu ini menginap di rumah kakek. Rumah kakek kali ini penuh dengan anak-anaknya dan cucunya. Sungguh ramai. Ini akibat dari tragedi malam Minggu yang menimpa paman. Bibi, ibu, juga ayah ribut mempermasalahkan kejadian yang terlanjur terjadi. Mereka sibuk mencari bukti-bukti yang mereka tangkap dari cerita paman. Menolak beberapa opini dan sebaliknya mempertahankan opini masing-masing.
     Aku yang hanya mampu mengayunkan kedua kakiku yang tak menapak saat duduk di kursi tamu dengan mencoba memahami kata per kata yang mereka lontarkan. Itu sungguh pembicaraan serius yang tak akan masuk pada pemikiran anak umur 12 tahun sepertiku.

“Tapi Kak, malam itu aku lewat di jalan pintas menuju Perumahan Blue Sky di sebelah perumahan kita, nah disitu ada semacam jalan setapak penuh lumpur. Memang cukup gelap, Kak,” lanjut paman. 

“Perumahan Black Diamond?” tanya Ibu. 

“Iya, disitu ada jalan pintas dari Perumahan Blue Sky ke perumahan kita. Masa, Kak Florist gatau sih?” 
     Aku diam mendengar ini. 

“Betul kata Ayah, kau pasti tidak fokus saat itu. Mana ada jalan pintas disitu, Jav. Kakak  mu ini lebih dulu tinggal disini daripada kamu, hahahah.. ngelantur kamu.” 

“Betul, Paman. Tidak ada jalan disitu. Itu hanya jalan buntu.” Akhirnya aku berkecimpung juga.

     Paman nyengir tak percaya. Ia protes atas pembenaran yang ku lontarkan yang juga sependapat dengan Kak Florist, ibuku. Beliau kali ini menyerah, tetapi beliau masih percaya disana terdapat jalan pintas.

“Sudahlah, Jav. Lebih baik sekarang kau fokus dengan merilekskan diri dulu. Kau pasti syok atas kejadian kemarin,” ujar ibu sembari menepuk pelan pundak kiri paman Java.

“Tapi kak..”

“Java, Vindy, Florist, Rick ajak anak-anak mu makan sekarang....!” seru kakek. Suara itu hampir memenuhi tiap sudut ruangan. Amat nyaring.

     Aku dan 2 sepupuku berlari lebih dahulu. Lantas berebut di satu kursi tunggal yang berada tepat di titik belahan meja makan. Aku tidak tahu, seberapa istimewanya dapat menempati itu. Seberapa kerennya saat salah satu diantara kami bisa duduk disana. Dan kau tahu apa alasannya? Tidak ada. Kami hanya ingin mencoba saja. 

“Hush, hush! Kalian sudah dipersiapkan tempat duduk sendiri tepat di samping orang tua kalian masing-masing,” jelas Nenek Heather. 

     Kami bertiga serempak diam. Menundukkan kepala berjama’ah. Tak ada yang berani menjawab sepatah kata. Diam sejenak, lantas pergi lalu segera duduk berbarengan di kursi kosong samping ibu, ayah. Ya, begitulah. Seolah-olah hanya Kakek Victor yang berhak duduk disana. 
     Sebelumnya, aku tak pernah melihat keberadaan Nenek Heather. Sikuku menyenggol lengan ibu. Aku sengaja melakukan itu. Hal yang sempat membuatku janggal, ku bisikkan segera ke telinga ibu. Nenek Heather ialah istri kedua kakek usai beliau menalak Nenek Larissa, jelas ibu. 

“Paham?”
 
Aku diam menanggapi ibu.

“Jika kau tak paham, kita bahas ini nanti saja. Jangan sampai kakek tahu kita mengobrol saat makan keluarga, kita akan mendapat 2 tamparan sekaligus!” 

     Lantas aku menyempurnakan duduk. Menghadapkan kepala ke depan. Menaruh kedua tangan di  atas meja di samping piring berisikan 1 lembar tisu. Menunggu sesendok besar nasi ditumpahkan ke masing-masing piring berdiameter 25 cm dihadapan kami. Nenek Heather dibantu dengan Mbak Tita, asisten rumah tangga kakek untuk membagi lauk pada kami secara bergilir. Mungkin, timbul pertanyaan, mengapa tidak mengambil sendiri-sendiri saja?Dengan begitu kita bisa mengambil lauk sekenyangnya. Tidak. Menurut ibu diambil dari penjelasan kakek, alasan kakek tidak mengijinkan anak-anaknya juga cucu-cucunya agar mengambil nasi serta lauk sendiri dan bisa sepuasnya menyantap hingga kenyang. Ia tak ingin kami menjadi seorang yang rakus dan memakan sesuai apa yang dihadapannya. Tidak menambah.

“Itu dia!”

Sontak suara paman mengagetkan di tengah-tengah detingan piring, sendok beradu.

“Itu kak! Perempuan itu yang ku lihat terakhir kali sebelum musibah menimpaku!”

     Semuanya menatap heran pada Paman Java. Kecuali Kakek Victor. Paman masih tetap dengan posisi telunjuknya terangkat mengarah ke dinding sebelah kanan ruang makan di rumah kakek. Terpampang lukisan berbingkai perempuan dengan gelungan pirang memakai gaun hitam mengembang. Di sampingnya terdapat payung hitam yang masih terlipat rapi tergeletak pas di sisi kanan vas bunga putih dengan bunga lili putih. Tidak ada yang salah dengan lukisan tersebut. Tapi mengapa paman mengaitkannya dengan tragedi malam Minggu 2 hari lalu?

“Java!” 

Plak. Plak.

     Hening merayap. Tak ada lagi bising piring, sendok bertabrakan. Bulu romaku berdiri. Aku berusaha meletakkan sendok tanpa menimbulkan bunyi ‘ting’. Ayah, ibu, dan bibi menunduk gemetar. Tampak dari kedua bahu mereka yang agak berguncang. 2 sepupuku sama-sama menimbun air mata. Sedangkan aku, menyaksikan iluh bening paman terjun tanpa mengenai pipi lantas meninggalkan jejak membentuk 1 lingkaran kecil di taplak meja makan dengan warna merah maroon.
     Tatapan tajam kakek berubah mengarah padaku. Sontak aku menunduk seperti yang lain. Seperti bukan kakek, pikirku.
     Seusai kejadian tadi, kami semua berusaha menghapus ingatan tersebut dari memori. Mengobrol ringan di depan televisi antik dengan layar cembung. Rick, ayahku dengan Kakek Victor bersantai di ruang tamu dengan menyesap secangkir kopi hitam. Unik. Cangkir berukiran rumit itu tampak langka di mataku. Warna toska yang hampir pudar dengan sedikit ukiran kecil berwarna coklat mendominasi cangkir putih tulang di pegangan ayah dan kakek. Sementara 2 sepupuku dengan mudahnya lupa atas peristiwa yang baru saja terjadi. 
     Pandanganku menyebar ke 2 ruangan yang menyatu. Ruang tamu dan ruang keluarga. Mataku tak mendapati sosok itu. Paman Java. 

“Bu, Zizie mau ke kamar mandi dulu ya...” ijinku.

     Aku tidak ingin ke kamar mandi. Melainkan mencari Paman Java. Meminta penjelasan tentang ucapan tadi.

Tok. Tok. Tok.

“Pak Victor...”

     Aku menghentiksn langkah menuju ruang belakang. Berlari kecil lantas mengintip.

“Iya pak? Ada yang bisa saya bantu?” balas kakek.

“Perkenalkan saya Pak Windu dari Perumahan sebelah. Emm... Saya ingin membeli beberapa karung tomat, kangkung,  bayam, dan wortel. Tidak saya tentukan jumlahnya. Sisa untuk hari ini saja saya langsung angkut. Dan kebetulan saya kesini membawa mobil.”

“Boleh, Pak. Sebentar saya bawa ke depan.” Ujar kakek. Beliau melangkah menuju belakang rumah.  

     Mengapa orang baru itu langsung percaya? Mengapa kakek tidak mempersilahkan untuk melihat-lihat terlebih dahulu barang produksi kakek?

     Kakek sekarang berprofesi sebagai penjual sayur. Namun tak berjualan keliling. Beliau hanya memasang spanduk untuk menandakan bahwa ia menjual sayur-sayur dari hasil menanam sendiri. Dari cerita ibu, sayuran dari kebun kakek lah yang paling bagus. Kakek tak pernah gagal dalam menanam. Tetangga-tetangga sering berbelanja pada kakek dan tak jarang membeli dalam jumlah besar. Warga Perumahan Black Diamond suka pada sayuran kakek yang selalu terlihat segar. Katanya, ibu juga pernah mendapati beberapa warga bahkan tak mau membeli selain pada Pak Victor, kakekku.

“Paman!”

“Hai! Ngapain kamu kesini?” sontak senyumnya mengembang. 

“Tidak apa-apa. Ingin mencari paman saja.” aku lantas berusaha duduk di samping paman. Mencari posisi nyaman untuk menanyakan perkataan paman tadi siang.

“Tidak mungkin.” Jawabnya. Datar.

“Apa maksud perkataan paman tadi siang? Siapa wanita itu? Apa hubungannya dengan tragedi paman?” 

“Paman berharap, kamu satu-satunya yang percaya dengan paman. 2 hari yang lalu paman benar-benar lewat jalan pintas itu. Wanita itu yang membuat paman kehilangan fokus sebelum mobil paman terperosok.”

“Dan 1 lagi. Ayah Victor tak pernah sesekali menampar anaknya atau cucunya saat tak sengaja berbicara ketika makan keluarga, walau ayah sering mengatakannya.” Lanjutnya.

     Aku pun merasakannya.

“Paman, ayo ke kebun kakek!” berharap paman dapat melupakan kejadian tadi siang.

     Beliau mengangguk lantas menggandengku menuju kebun kakek di belakang rumah.

“Aku tak pernah melihat kebun kakek.” gumamku sembari berjalan dalam genggaman paman.

     Sampai. Aku mendongak lalu perlahan penglihatanku kebawah. Benar-benar besar!. Kami diam sejenak. Memandang sekeliling. Ruangannya memanjang, pikirku. Ku lepas genggaman paman dan berlari riang hendak membuka pintu merah yang membelah kebun kakek menjadi 2. 

“Zizie, jangan dibuka!” seru paman.

     Aku berhenti. Membalikkan badan menghadap Java, pamanku.

“Kenapa?”

“Kakek tidak membolehkan siapapun memasuki, kecuali kakek sendiri.” 

     Aku mengangguk. Kejanggalan apa lagi ini?.

     Pukul 10.59 malam. Aku masih terjaga di ruang tidur bekas Nenek Larissa dulu. Telingaku masih setia mendengarkan detakan jarum jam yang sebentar lagi berdentang 11 kali sebab menunjukkan pukul 11 tepat. Jam berdentang. 
     Sekelibat bayangan lewat di depan pintu. Kebetulan pintu kamar tidak ku inap sepenuhnya, hanya separuh. Aku bangun. Berusaha tak menimbulkan suara saat melangkah, hingga aku sampai di pintu kamar lalu mengintip. Dan mengetahui bahwa Kakek Victor dan aku yang masih terbangun malam ini. Aku melangkah pelan beberapa meter di belakang kakek. Mengendap-endap lalu bersembunyi. Begitu seterusnya hingga aku tahu kakek pergi masuk ke ruangan berpintu merah. 

“Terima kasih sudah memberi pelanggan lagi, walau Java tak jadi lenyap malam itu.” ucap kakek.

     Java? Paman Java!

“Berikan aku 1 orang sebagai penggantinya!” suaranya berat.

      Itu siapa?.

     Itu yang sempat ku dengar saat menempelkan telingaku pada lubang kunci di bawah gagang pintu merah. Segera ku berlari cepat sebelum keberadaanku diketahui oleh kakek. Sampai di kamar. Menutup pintu rapat. Lantas mengcover diri dengan selimut. 

“Paman harus tahu hal ini.” Gumamku. 

     Usahaku kali ini untuk menutup mata dan masuk dalam alam mimpi berhasil. Ku harap esok hari berhasil ku sampaikan pada paman.

     Selasa. Pagi ini jantungku masih berdetak hebat. Ingin segera mencari keberadaan paman. Apalah daya, ketika aku baru bangun dan membersihkan diri, kakek, ibu, ayah terus-terusan memintaku membantu kepentingan mereka. Terutama kakek. Apa malam itu kakek tahu jika aku menguntitnya dan mendengar pembicaraanya lalu kakek sengaja menyibukkanku dengan semua ini?. 

“Bu, habis dari mana?” tanyaku saat ibu baru saja masuk ke rumah dengan tergesa lalu meneguk segelas air.

“Dari luar, selesai menyapu latar. Itu loh kata tetangga sebelah, Pak Windu dari Perumahan Blue Sky yang kemarin habis mborong sayuran kakek, meninggal.” 

“Namanya juga ajal ya,” lanjutnya.

     Aku tertegun. Membeku. Hanya bisa membulatkan mulut menanggapi ibu. Ku tarik tangan ibu keluar rumah, di latar. 

“Ada apa sih, Zie?”

“Bu, dalam ruangan pintu merah isinya apa?” 

“Ha? Ibu nggak tahu, tanya saja kakekmu.” Balas ibu sambil menyetakkan tangannya dalam genggamanku.
 
     Aku kembali masuk dalam rumah dan mendapati kakek memasukkan sesuatu di loker bawah meja makan bertaplak merah maroon.

     Rabu. 3 hari ini rumah kakek ramai pembeli. Orang-orang hingga diharuskan mengantre untuk bisa membarterkan uang dengan sayur yang mereka inginkan. Mereka menerima sayur dengan tak memudarkan lengkungan bibir. Sesenang itu. Dan selaris itu. 
     Aku meregangkan otot-ototku selepas membantu memikul karung-karung seberat 5kg untuk dijualkan ke orang-orang. Capai. Pintu merah. Memori ini tiba-tiba masuk tanpa permisi. Segera ku mencari dimana keberadaan kakek. Ku intip lewat lubang kunci kamar kakek. Yash, tidurnya pulas!. Aku berlari memasuki tiap ruangan di rumah memastikan setiap orang sibuk dengan kepentingan sendiri-sendiri. Waktu yang tepat! 

“Kunci!” kataku.

     Mungkin sesuatu dalam loker bawah meja makan, itulah kunci. Benar saja, ada kunci bergantungkan benang merah yang diikat di lubang bagian atas kunci. Ku raup dan ku genggam lantas berlari menuju kebun belakang rumah.
     Tergesa ku memasukkan kunci ke lubang kunci dibawah gagang pintu dan memutarnya dengan cepat. Ku tarik napas panjang.
Cklek.

     Terbuka. Merah. Kata itu yang pertama kali muncul di memori. Ku tutup pelan kembali daun pintu. Di siang bolong ini, mataku diperlihatkan beberapa tengkorak kepala bergelimbangan di ubin berlapiskan karpet merah. Dan lilin yang berjumlah lusinan berfungsi menerangi ruangan ini. Tiba-tiba saja bau tajam menyeruak di ruang itu. Anyir! Sembari tangan kanan sibuk menutup hidung, aku berjalan mencari asal bau yang hampir seperti... darah. 

“Astaga! Huekk.” 

     Kakiku tak sengaja menendang sesuatu berukuran sedang dan lemas. Bangkai ayam dengan darah yang masih segar! Itulah yang mengenai kakiku. Nyaris teriak mendapati hal semacam itu. Degupan jantung yang semakin mengeras dibarengi dengan kucuran keringat dingin sempat membuatku ingin berbalik badan , lari, segera keluar dari ruangan merah ini. Tidak. Aku harus tetap melanjutkan.
     Ruangan ini berbentuk memanjang. Panjang berkisar 40 meter sesuai kebun Kakek Victor. Aku masih harus menempuh 20 meter lagi untuk mencapai ujung ruangan merah ini. Di setiap kira-kira 10 meter, terdapat sepiring bunga 7 rupa dengan segelas kopi di tengah lalu 3 buah pisang di sisi kirinya. Tepat di pucuk ruangan ini. Terpampang jelas pigura lukisan wanita bergaun hitam sama persis dengan di ruang makan. Hanya ukuran lukisan di ruang ini 4 kali lebih besar dengan di tembok sisi kanan ruang makan. Pandanganku lantas mengarah ke bawah mendapati kain putih yang agak lusuh, kusut tak terlipat di karpet. Ku coba mengambilnya, hanya memastikan disitu tidak ada apa-apa.
     Sembari ku bolak-balik kain tersebut, aku menyadari banyak sobekan kertas bertuliskan bunga 7 rupa dan nama-nama orang dibawahnya. Dengan berjongkok, pandanganku mengitari sebaran kertas yang rata-rata kusam bekas tanah merah. Sontak mataku tertuju pada kertas putih yang belum terkena kotor tanah bertuliskan “Florist Deeva, Melati”. 

“Ibu?” 

     Untuk apa ini? Aku mundur beberapa langkah dalam tetap berjongkok. Menengok ke arah kanan, mendapati sepiring persembahan bunga 7 rupa dan kopi juga buah serta di sisi kirinya tergeletak kertas kusam dengan posisi terbalik. Ku membaliknya dan mendapati kalimat “Java Victorn, Mawar”. Ku raup kertas bertuliskan nama paman dan ibu, lantas mencari 2 kertas yang usai kusam dengan nama orang lain, lalu ku sergap spidol di bawah pigura. Dengan tergesa, ku tuliskan nama ibu dan  paman. Kedua kertas sebelumnya bernamakan paman dan ibu ku simpan di saku kanan celana. Aku harus segera keluar dari tempat ini.

“Aww.” 

     Pergelangan kakiku berdarah. Meninggalkan jejak 3 cakaran panjang sekitar 7 cm.

“Siapa kau!” 

     Akhirnya aku berani membuka suara walau tubuhku tengah tak seimbang dengan kaki lecet dan nyaris pingsan mendapati makhluk mengerikan di depan.  

“Bilang pada lelaki tua itu, aku lapar!!!” ujarnya.

     Wajahnya rusak. Gaun hitam itu persis dengan lukisan di rumah kakek dan ruangan ini. Lidahnya panjang serta memiliki 2 cabang, seperti ular. Tangan kirinya bersisik, memegang payung hitam rapi yang masih terlipat. Dengan 2 kaki seperti, kuda. Ia memainkan kukunya yang panjang nan hitam dengan bekas merah usai mencakar kakiku. Ya Tuhan, makhluk apa ini.

“Ia berjanji memberiku 1 korban untuk dijadikan tumbal tiap minggunya. Aku sudah meramaikan dagangan sayurnya, tetapi 2 minggu ini ia berkhianat! Aku lapar!” lanjutnya. Ya Tuhan aku harus bagaimana?

     Aku menangis sejadi-jadinya. Membalikkan badan perlahan dengan berlagak pura-pura tidak mendengar perkataannya, lantas lari sekuat tenaga. Sesekali badanku terhuyung nyaris tak sadarkan diri ketika mendengar teriakan nyaring makhluk  itu. Aku sibuk meraba sakuku mencari keberadaan kunci lalu memasukkan ke lubang kunci dengan nafas tersenggal. Berhasil terbuka!. Cepat-cepat ku keluar lantas segera menutup dan mengunci kembali. Ku sandarkan sekejap punggungku ke pintu merah lantas menyadari bahwa 3 cakaran di pergelangan kaki kanan lenyap. 
     Ku petik wortel lalu ku cuci di kran air di samping kebun kakek. Segera masuk rumah dengan menggerogoti wortel di tangan, agar semua orang dalam rumah mengira bahwa aku baru saja selesai ke kebun mengambil wortel untuk camilan. 

“Hai, Zie tumben suka wortel? Hahaha sudah sadar kalau kamu perlu sayuran?” ledek Bi Vindy.

“Ada-ada saja kamu, Nak, “ kata Rick, ayahku yang tengah membaca koran tanpa melihatku.
     Aku tertawa kecil menanggapi mereka dengan kondisi mulut tengah mengunyah. Selepas duduk di ruang makan untuk melanjutkan setengah wortel yang tersisa, lantas  mencari keberadaan sekotak korek api. 

“Yassh, dapat!” gumamku girang. 

     Ku ambil sekotak korek api lalu berlari dan mengendap-endap melihat kakek di kamar melalui lubang kunci pintu kamar, dan masih pulas. Saat yang tepat!. Segera saja ku mempercepat langkah menuju kebun belakang. Ku buka kembali pintu merah lalu masuk lantas ku inap kembali. Ya Tuhan semoga makluk itu tidak ada. 
     40 meter panjang ruangan, ku tempuh dengan berlari hingga mencapai pucuk dimana lukisan itu berada. Ku tanggalkan pigura itu dan mengeluarkan lukisan itu dari bingkai. Satu per satu batang korek api ku nyalakan. Sedikit demi sedikit lukisan wanita bergaun hitam itu lenyap jadi abu. 

“AAAA!” 

     Kertas-kertas beterbangan memenuhi seisi ruangan. Tengkorak kepala mulai retak dan hancur satu per satu. Lilin yang menerangi per satu meterpun mulai padam. Aku harus segera pergi sebelum semua penerangan telah musnah padam. Ku genggam kunci pintu merah berharap tak jatuh saat tengah berlari. Tergesa ku buka pintu, keluar dan cepat mengunci kembali. Dan dengan segera masuk dalam rumah memasang lagak baik-baik saja.
     
“Rick! Florist! Tolong ayah!” suaranya mirip kakek. 

     Aku berlari mencari keberadaan orang-orang dalam rumah yang ternyata sore ini sedang menenangkan kakek di kamarnya. Ku masih mengintip tak berani masuk. Kakek berulang kali mengatakan ‘panas’ sambil bergeliat-geliat di atas kasur. Paman, bibi, ayah, dan ibu sibuk melakukan apa yang bisa mereka lakukan untuk meringankan sedikit masalah kakek kali ini. Bahkan orang tak berdosa yang hendak kau celakai, mau membantumu saat kau susah, pikirku.  

“Itu! Zizie yang membuat kakek begini! Zizie lah yang mencelakai kakek diam-diam!” kata kakek sambil menunjuk-nunjuk ku dengan nada marah dan tetap menggeliat.

     Semua orang menatap ku beku. Ibu, Ayah Rick, Paman Java, Bi Vindy, Nenek Heather, dan Mbak Tita. Kakek Victor masih mengerang kesakitan sebab tubuhnya serasa terbakar. 

“Tidak!” balasku menyangkal pernyataan kakek.

“Paman, ibu, lihat ini!” kataku sekali lagi. 

     Aku mengeluarkan 2 kertas bertuliskan nama mereka. 

“Kakek ingin mencelakai kalian! Selama ini kakek bekerja sama dengan iblis agar ia mendapat sebatas keuntungan dunia!” 

“Itu mengapa setiap pembeli sayuran kakek, tak ada satupun yang melihat lebih dulu barang produksi kakek dan langsung percaya! Dan itulah mengapa warga Perumahan Black Diamond tampak sangat doyan dengan sayuran kakek!”

“Dan ini! Aku diam-diam mengambil kunci dari pintu merah yang selama ini hanya kakek yang boleh memasukinya!” lanjutku.

“Oleh sebab itu, kursi tunggal yang berada di meja makan hanya berhak di tempati oleh kakek. Terdapat loker di bawah meja makan itu, disitulah kakek menyimpannya!”

“Arrggggh! Dasar cucu pembawa bencana!” teriaknya. 

     Ayah Rick, Paman Java, Ibu Florist, Bi Vindy, nenek, dan Mbak Tita lantas semua berdiri di depanku. Mencegah kakek berbuat melampaui batas pada cucunya, aku.

“2 hari lalu paman hampir kehilangan nyawanya, mengalami kecelakaan, itu semua disebabkan kakek menuliskan nama paman di kertas ini untuk kakek jadikan tumbal dan diberikan pada iblis busuk itu!”

“Paman memang benar-benar melihat wanita bergaun hitam di lukisan berbingkai itu! ia tak berbohong! Dan kakek dengan teganya menampar paman...”

“Beruntung Tuhan menyelamatkan paman dari semua ini.” jelasku.

“Dan aku menemukan kertas bertuliskan nama ibu, oleh sebab itu aku menuliskannya di balik kertas nama orang lain yang lepas digunakan supaya mantra tersebut tak bekerja!” 

     Ibu membendung iluh yang mungkin selepas ini akan tumpah. 

“Iblis itu mengatakan semuanya padaku! Ia tidak diberi makan 2 kali pada tuannya, kakek mengkhianatinya! Telah banyak orang tak berdosa yang kakek korbankan! Sungguh keji!” 

“Aku tak ingin keluarga ini dilenyapkan demi kepentingan kakek sendiri!” ucapku marah.

“Lukisan itu baru saja ku bakar! Iblis itu hancur! Apa panas itu sudah kakek rasakan sekarang? Apa kakek sudah mendapat balasannya sekarang?” ocehku, nyaris iluhku tumpah. 

“Ku harap kakek cepat sadar.” Aku diam sesaat.

“Bahwa iblis adalah musuh nyata manusia, bukan tempat untuk menyembah atau bahkan bekerja sama.” Jelasku.

     1 tetes lolos dari bendungan iluh mataku.

     Kami semua pulang saat itu juga dan mengajak nenek ikut serta.

Menyembah selain pada-Nya, itu adalah hal yang salah. Rejeki, jodoh, dan mati di tangan Sang Kuasa. Kuncinya, harus selalu yakin dan tak ragu pada Sang Maha Esa, janji-Nya takkan salah kaprah. 

#ljjs #pemudalumajang #profilepemuda #portalljjs #lumajangkab #journalist #disporalumajang #disporajatim #kadisporalumajang #kabidpemuda #bidangpemuda #16-30tahun #2023 #pemudajurnalis #jurnalismuda

Meriah! Hari Bhayangkara ke-78 Tahun Ini, Turut Dimeriahkan Oleh PJ Bupati Lumajang

LJJS Portal,  Lumajang - Pj Bupati Lumajang Indah Wahyuni, S.H., M.Si. menghadiri upacara Hari Bhayangkara ke-78 tahun 2024 yang dilaksanaka...