Visitor

Senin, 30 Oktober 2023

Semangat Kebangsaan pada Peringatan Hari Sumpah Pemuda ke-95 di Kabupaten Lumajang

Oleh: Bunga SMAN 2 LUMAJANG

LJJS- Peringatan Hari Sumpah Pemuda ke-95 tahun 2023 di alun-alun Kabupaten Lumajang berlangsung dengan semangat nasionalisme yang tinggi, Sabtu, 28 Oktober 2023. Acara ini menjadi momen bersejarah yang dipenuhi dengan semangat persatuan, solidaritas, dan kepedulian sosial.  

Bertumpah darah satu, tanah air Indonesia. Berbangsa satu, bangsa Indonesia. Berbahasa satu bahasa Indonesia. Peringatan hari Sumpah Pemuda ke 95 tahun 2023 mengusung tema bersama majukan Indonesia dengan logo hari Sumpah Pemuda ke 95 yang bermakna membentuk stilasi barisan manusia yang menimbulkan kolabotasi dan warna-warni menujukkan keanekaragaman suku, budaya dan agama. 

Hari Sumpah Pemuda merupakan momentum 
bersejarah yang mengingatkan kita akan arti penting suatu persatuan antar pemuda-pemuda seluruh Indonesia untuk mencapai cita-cita kemerdekaan.  

Suasana kegiatan upacara berlangsung cukup hikmat. Walaupun dibawah terik matahari yang cukup menyengat tidak menghalangi para pemuda dengan rasa cintanya. Para undangan hadir untuk menunjukkan sikap cinta tanah airnya. Berbagai siswa-siswi dengan pakaian adatnya juga berderet rapi di barisan depan tamu undangan. Antusiasme para pemuda terhadap lahirnya Sumpah Pemuda memang sangat tinggi.

Perayaan ini merupakan bukti nyata bahwa semangat persatuan dan kebhinekaan tetap menjadi pijakan kuat dalam memajukan Indonesia. Dengan semangat yang berkobar, generasi muda menunjukkan komitmen mereka untuk mewujudkan visi bersama dalam mewujudkan Indonesia yang lebih maju dan berdaya saing global.

#ljjs #pemudalumajang #profilepemuda #portalljjs #lumajangkab #journalist #disporalumajang #disporajatim #kadisporalumajang #kabidpemuda #bidangpemuda #16-30tahun #2023 #pemudajurnalis #jurnalismuda

Minggu, 29 Oktober 2023

Peringatan Hari Sumpah Pemuda di Alun-Alun Kabupaten Lumajang: Semangat dan Kreativitas Pemuda dalam Merayakan Persatuan

Penulis: Sabrina SMKN 1 Lumajang

LJJS- Peringatan Hari Sumpah Pemuda ke-95 tahun 2023 di alun-alun Kabupaten Lumajang berlangsung dengan semangat nasionalisme yang tinggi, Sabtu, 28 Oktober 2023. Acara ini menjadi momen bersejarah yang dipenuhi dengan semangat persatuan, solidaritas, dan kepedulian sosial. Berikut adalah beberapa pengalaman dan pandangan dari para peserta, undangan, serta pesan yang disampaikan oleh pembina upacara:

Suasana upacara dipenuhi semangat dan antusiasme yang membara. Peserta yang terdiri dari berbagai kalangan, dari pelajar hingga masyarakat umum, merasa terkesan dengan antusiasme yang mendalam terhadap tanah air dan bangsa. Mereka merasa terhubung dengan nilai-nilai sejarah dan budaya nasional.

Pemandangan selama upacara juga sangat menarik. Pertunjukan pakaian adat dan dekorasi yang indah menciptakan suasana yang lebih memukau dan memberikan sentuhan kreatif pada acara ini. Para pemuda mengenakan pakaian nasional dengan bangga, mencerminkan rasa cinta dan dedikasi mereka terhadap bangsa.

Persiapan peserta sebelum upacara dimulai dilakukan dengan baik. Mereka berlatih keras, memastikan segala hal terorganisir dengan baik, dan siap untuk memberikan yang terbaik dalam acara ini. Koordinasi dan kerja sama petugas juga sangat baik dalam mengatur dan memastikan kelancaran acara.

Namun, tidak semua momen dalam upacara ini penuh kegembiraan. Ada momen emosional ketika seorang siswi pingsan. Hal ini menunjukkan pentingnya pelayanan kesehatan dan keamanan dalam acara seperti ini.

Peserta upacara merasakan pesan yang disampaikan dengan baik. Mereka menerima dan memahami pentingnya pesan persatuan dan semangat nasionalisme yang ingin disampaikan. Pesan ini menjadi sumber inspirasi bagi mereka.

Pesan atau amanat dari pembina upacara menjadi poin penting dalam acara ini. Pembina upacara menyampaikan pesan-pesan penting tentang pentingnya persatuan, semangat kebersamaan, dan tanggung jawab para pemuda terhadap bangsa. Ini memotivasi peserta untuk berkontribusi dalam memajukan Indonesia.

Selama upacara, pemuda memiliki peran yang sangat penting. Mereka adalah tulang punggung acara ini dengan energi, semangat, dan kreativitas mereka. Mereka berperan dalam memeriahkan upacara dengan penampilan seni dan pertunjukan kreatif yang mengesankan.

Para peserta juga berbicara dengan sesama peserta dan berbagi pengalaman mereka. Mereka merasa bangga dan bersyukur bisa menjadi bagian dari upacara bersejarah ini.

Peringatan Hari Sumpah Pemuda memiliki pentingan yang besar bagi masyarakat Kabupaten Lumajang. Ini adalah momen untuk menghargai jasa-jasa pemuda dalam memperjuangkan kemerdekaan dan sebagai pengingat akan pentingnya peran pemuda dalam membangun masa depan yang lebih baik.

Secara keseluruhan, peringatan Hari Sumpah Pemuda di alun-alun Kabupaten Lumajang adalah acara yang penuh semangat, makna, dan inspirasi. Semua peserta dan undangan merasa terhubung dengan nilai-nilai sejarah dan nasionalisme, serta siap untuk berkontribusi dalam membangun Indonesia yang lebih baik. Peringatan ini mencerminkan semangat persatuan dan semangat pemuda yang tak kenal lelah.

#ljjs #pemudalumajang #profilepemuda #portalljjs #lumajangkab #journalist #disporalumajang #disporajatim #kadisporalumajang #kabidpemuda #bidangpemuda #16-30tahun #2023 #pemudajurnalis #jurnalismuda

Kamis, 26 Oktober 2023

Terobosan Cerdas untuk Kemajuan Perpustakaan Desa: Kerja Bareng Smartfren


LJJS PORTAL - Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Kabupaten Lumajang Menggelar Peer Learning Meeting (PLM) untuk Meningkatkan Daya Saing UMKM Melalui Transformasi Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial, Lumajang, Kamis, 26 Oktober 2023.

Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Kabupaten Lumajang baru-baru ini mengadakan kegiatan Peer Learning Meeting (PLM) dengan tema "Peningkatan Daya Saing UMKM Melalui Transformasi Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial." Acara ini bertujuan untuk memungkinkan pengelola perpustakaan desa di Kabupaten Lumajang saling berbagi pengetahuan dan pengalaman dalam mencapai kesuksesan di berbagai perpustakaan desa serta memberikan wawasan dan keterampilan baru untuk meningkatkan program-program perpustakaan. Hal ini tentu saja merupakan terobosan cerdas untuk kemajuan perpustakaan desa.

Acara ini menampilkan beberapa pembicara utama, termasuk Ibu Tutik Endriyani, yang menjabat sebagai pustakawan Dinas Kearsipan Kabupaten Lumajang, dan Bapak Mujiono Joko Pratomo, pemimpin Smartfren Community Lumajang.

Lebih dari 70 pengelola perpustakaan desa di Kabupaten Lumajang hadir dalam acara ini, yang diawali dengan sambutan dari Bapak Paimin AP., M.M, selaku kepala Dinas Kearsipan Kabupaten Lumajang. Beliau menyambut para peserta dengan hangat dan memberikan penekanan pada pentingnya pertukaran pengetahuan dalam mendukung pengembangan perpustakaan desa. Setelahnya, acara berlanjut dengan presentasi yang informatif dari Bapak Mujiono Joko Pratomo tentang "Cara Profesional Membuat Website dan Halaman Pendaratan yang Efektif." Materi ini sangat relevan dalam konteks digitalisasi perpustakaan dan dapat membantu pengelola perpustakaan desa meningkatkan visibilitas dan layanan online mereka.

Acara utama adalah "Peer Learning Meeting" yang dipimpin oleh Ibu Tutik. Dalam sesi ini, Ibu Tutik menjelaskan secara mendalam tentang penggunaan SIM Transformasi Perpustakaan, sebuah alat yang berharga dalam upaya meningkatkan efisiensi dan kualitas layanan perpustakaan. Para peserta aktif berpartisipasi dalam sesi tanya jawab, yang memungkinkan mereka untuk mengklarifikasi pertanyaan mereka dan mendapatkan pemahaman yang lebih dalam tentang topik tersebut. Selain itu, acara juga menampilkan sesi permainan yang cerdas, yang tidak hanya menghibur tetapi juga memberikan kesempatan kepada peserta untuk meraih hadiah menarik berupa makanan ringan dan kuota internet dari Smartfren. Semua ini merupakan langkah yang sangat positif dalam mendukung perpustakaan desa dalam meningkatkan kualitas layanan dan mendukung pertumbuhan UMKM di wilayah Lumajang.

Menurut Ibu Tutik, "Kegiatan ini telah rutin dilaksanakan sejak tahun 2016, meskipun sempat terhenti pada tahun 2019-2020 karena pandemi COVID-19. Namun, rencananya, kegiatan PLM ini akan terus diadakan ke depannya." Selain itu, dia juga mengungkapkan rencana untuk mengadakan kegiatan lainnya, yaitu pertemuan pemangku kepentingan (stakeholder meeting).

Peer Learning Meeting (PLM) ini diharapkan dapat memberikan kontribusi positif dalam meningkatkan program-program perpustakaan desa di masing-masing wilayah.


#ljjs #pemudalumajang #profilepemuda #portalljjs #lumajangkab #journalist #disporalumajang #disporajatim #kadisporalumajang #kabidpemuda #bidangpemuda #16-30tahun #2023 #pemudajurnalis #jurnalismuda

Senin, 23 Oktober 2023

ANARIESYA

Cerpen dari: MARSYA DM SMAN 3 LUMAJANG 


Sedikit cerita tentang dia , seseorang yang tak pernah meninggalkanku dikala sendirian, seseorang yang tak pernah membuatku merasakan kesedihan, seseorang yang selalu aku sebut namanya setiap hari, seseorang yang selalu menjadi penyemangatku setiap hari. Iyaa!! dia yang mempunyai makna dihidupku , yang selalu membawakan senyuman diwajahku , yang selalu menjadi pendengar terbaik disetiap masalahku .
      Aku mengenal dirinya tanpa sengaja, yang awalnya dia kuanggap anak yang aneh dan ternyata semenjak diriku  mengenalnya dugaanku ternyata salah . Dia adalah anak yang selalu perhatian dengan orang lain disekitarnya, anak yang selalu ramah meskipun keadaan dirinya tak sesuai yang ia harapkan, dia selalu semangat menjalani hari-hari nya, anak yang tak pernah menunjukkan rasa sedihnya. Sebut saja Nanay , seseorang yang tak kusangka bisa mengenalnya. 
         Kala itu dihari yang sangat terik dia tengah belajar di perpustakaan sambil membuka salah satu halaman pada suatu buku , aku tak sengaja melewati dirinya  tanpa melihat wajahnya
 " struktur dalam sel tumbuhan ada dinding sel , membran sel , sitoplasma, emmm apa lagi yaa...." lirihnya. Sontak aku yang  mendengar suara itu langsung menoleh ke arahnya. "Semangat banget nih anak." gumamku dalam hati . Sejak aku pertama kali melihatnya menurutku dia adalah anak yang sangat aktif terutama dalam mencapai keinginannya tak pernah mengeluh sedikitpun. Pertama kali aku melihatnya aku masih belum berani menyapanya, seiring berjalannya waktu aku dipertemukan kembali dengannya. 
     Kebetulan waktu itu ada sebuah pelatihan tes olimpiade biologi aku bersama nanay terpilih untuk menjalani tes tulis. Jarum jam terus berputar, aku bersamanya masih berjuang keras untuk mengerjakan soal tersebut. " permisi bu Yanti saya sudah selesai tesnya..." dia memanggil guru penjaga dengan suara lantang. " Pinter banget nih anak cepet selesai." Gumamku . Selang beberapa waktu hasil tes diumumkan akhirnya aku dengannya lolos untuk mengikuti lomba.  
Gara-gara hal tersebut nanay tiba-tiba menyapaku " haii kakk , permisi kenalin aku nanayy dari kelas 7f." Ucapnya kepadaku sambil tersenyum. " eh yaa haii nanayy salam kenal aku asya bisa dipanggil macaa." Jawabku padanya. " ihh lucuu namanya, salam kenal kak macaaa.." ucapnya sambil melambaikan tangan kepadaku. " oh yaa kak , besok bisa kah belajar bareng di perpustakaan sambil ngemil hehehe..." Ucap nanay sambil tersipu malu . " boleh-boleh besok tunggu aku didepan ruang BK yaa." Jawabku padanya. " siapp kakk besok langsung meluncur uhuyy." Jawabnya dengan lantang. 
    Tanpa aku tau ternyata hampir setiap hari aku dengan nanayy sering bermain dan belajar bersama sampai masa kelulusanku mendekati , Aku jarang berjumpa dengannya itu pun kadang jumpa hanya sekedar menyapa tanpa basa-basi karena sibuk dengan urusan masing-masing . Ia bersemangat menjalani masa-masa dibangku kelas 8 dan aku sibuk dengan ujian kelulusan. Setelah aku menjalani kelulusan, aku sering ke sekolah untuk mengambil berkas-berkas penting pendaftaran, akhirnya aku berjumpa lagi dengannya. " oyy kakkk." Teriaknya sambil menepuk pundakku. "Astagfirullah , kukira siapa." Jawabku dengan lantang. " gimana kabarnya kakk , rencana mau daftar kemanaa." Ucapnya. " Alhamdulillah baik , rahasia dong kalo ituu hehe." Jawabku sambil tersenyum. " dihh sama adek sendiri padahal, ayo kak sini duduk." Ucapnya sambil menarik tanganku. Kemudian aku bercerita semua keluh kesahku dengannya, Tak terasa waktu berlalu begitu cepat akhirnya aku mengakhiri percakapan tersebut. " aku pulang dulu yaa nanayy , makasih udah dengerin ceritaku tadii , inget jangan sampai lupa ama aku , kalo ada masalah langsung kirim pesan ceritain semua gaboleh dipendem." Ucapku sambil memegang pundaknya . " iyaa kak macaa , jadi sedih dehh jarang ketemu kita habis ini , sibuk menjalani kehidupan masing-masing hehehe.." ucapnya dengan mencoba tersenyum manis. " gapapa kan kewajiban kita harus menuntut ilmu, aku akan sering kesini lagi kok kalo hari libur." Jawabku padanya sambil berpamitan. " siapp kakk jangan lupa jaga kesehatan yaa." Ucapnya sambil menahan tangis. 
Meskipun massa kita hanya sebentar, tetapi kenangan bersama takkan pernah hilang. Terimakasih sudah menjadi tempat ternyaman untuk bersandar menceritakan segala hal yang selalu menghantui pikiran. Entah sampai kapan pertemanan ini terus berjalan , yang jelas aku tulus menganggapmu lebih dari saudaraku sendiri. Mungkin jika aku tak pernah berjumpa dengan dirimu aku takkan menjadi pribadi yang tangguh seperti ini. Suatu saat nanti aku ingin kita berdua bertemu kembali dengan menjadi diri yang lebih baik, kita bikin kenangan bareng yang banyak , kalo kamu butuh seseorang, aku selalu ada disini.  aku selalu disini siap dengerin cerita kamu, cerita keluh kisah serta kebahagiaan kamu. Tanpa semangatmu aku bukan apa-apa, terimakasih untuk kamu yang selalu menemani , terimakasih telah menjadi seseorang yang terbaik dikehidupan kali ini , meskipun nyatanya kita akan berpisah mengejar masa depan masing-masing. Ini pesan dariku meskipun kusampaikan melewati tulisan  semoga kamu bisa membacanya , Terimakasih nanayy.

#ljjs #pemudalumajang #profilepemuda #portalljjs #lumajangkab #journalist #disporalumajang #disporajatim #kadisporalumajang #kabidpemuda #bidangpemuda #16-30tahun #2023 #pemudajurnalis #jurnalismuda

Kamis, 19 Oktober 2023

Dispora Lumajang Bersiap Menyambut Hari Sumpah Pemuda ke-95


Tanggal: 17 Oktober 2023

Lumajang, 19 Oktober 2023 - Dalam rangka mempersiapkan peringatan Hari Sumpah Pemuda yang akan berlangsung pada tanggal 28 Oktober 2023 dengan tema "Bersama Majukan Indonesia," Dinas Pemuda dan Olahraga Kabupaten Lumajang menggelar rapat koordinasi penting pada Selasa, 17 Oktober 2023. Rapat tersebut dihadiri oleh berbagai instansi terkait, termasuk Cabang Dinas Pendidikan Wilayah Jember di Lumajang, Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Lumajang, Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakesbangpol), serta perwakilan dari berbagai sekolah dan universitas yang berlokasi di Kecamatan Lumajang.


Dalam rapat tersebut, beberapa poin penting dibahas, termasuk persiapan petugas barisan Bhinneka Tunggal Ika untuk upacara Hari Sumpah Pemuda ke-95 tahun 2023. Menurut Kabid Kepemudaan, Bekti Sawiji, upacara tersebut akan menjadi salah satu momen penting dalam rangka memperingati Hari Sumpah Pemuda tahun ini.


Perayaan Hari Sumpah Pemuda pada tahun ini diharapkan akan menjadi sarana untuk membangkitkan semangat persatuan dan kesatuan generasi muda dalam mewujudkan cita-cita bangsa. Dengan kolaborasi instansi dan partisipasi masyarakat, peringatan ini diharapkan akan sukses dan memberikan inspirasi bagi pemuda Indonesia.


#ljjs #pemudalumajang #profilepemuda #portalljjs #lumajangkab #journalist #disporalumajang #disporajatim #kadisporalumajang #kabidpemuda #bidangpemuda #16-30tahun #2023 #pemudajurnalis #jurnalismuda

Sabtu, 14 Oktober 2023

Sukses Besar Konser "Youth Recital Acoustic Guitar Night" di Lumajang


Lumajang, LJJS- Lumajang menjadi saksi dari sebuah konser musik yang luar biasa, "Youth Recital Acoustic Guitar Night". Acara yang berlangsung di Auditorium Perpustakaan Mulamalurung ini sukses besar dengan penampilan yang memukau dan penonton yang antusias, Jumat, 13 Oktober 2023,

Acara dimulai pukul 19.00 dan berakhir pukul 21.00, dihadiri oleh sekitar 100 orang yang memenuhi auditorium perpustakaan. Mereka tidak hanya puas dengan penampilan para musisi, tetapi juga menyatakan keinginan untuk menonton konser serupa di masa depan.

Penampilan solo gitar dalam konser ini benar-benar luar biasa. Dari permainan yang menggetarkan hati hingga melodi yang memikat, para pemain gitar mampu menciptakan pengalaman musik yang tak terlupakan. Acara ini juga menampilkan ansambel gitar yang bagus dan memukau, yang menambahkan keindahan musik malam tersebut.

Salah satu sorotan dari konser ini adalah penampilan solo gitar oleh Eloys Fransyulison C., S.Sn Classical Guitar, yang benar-benar luar biasa. Dengan keahlian dan bakatnya, ia memukau penonton dengan permainan gitar yang menggetarkan.

Selain penampilan musik yang menakjubkan, acara ini juga menampilkan sambutan dari Bekti Sawiji, seorang perwakilan orang tua siswa. Dia memberikan apresiasi yang tinggi pada acara tersebut dan memperkenalkan satu per satu pemain gitar solo kepada penonton. Hal ini mengungkapkan bahwa banyak siswa yang belum lama kursus musik di Primeve Arte telah mampu bermain gitar dengan sangat baik.

Konser "Youth Recital Acoustic Guitar Night" di Lumajang adalah bukti nyata dari dedikasi dan bakat para musisi muda dalam menghadirkan musik yang memukau. Acara ini didukung oleh PT Serbuk Jaya Abadi dan Galilea Catering, yang telah berkontribusi untuk kesuksesannya.

Semoga konser serupa akan terus menghibur dan menginspirasi penonton di masa depan.

#ljjs #pemudalumajang #profilepemuda #portalljjs #lumajangkab #journalist #disporalumajang #disporajatim #kadisporalumajang #kabidpemuda #bidangpemuda #16-30tahun #2023 #pemudajurnalis #jurnalismuda

Jumat, 13 Oktober 2023

Konser Youth Recital Acoustic Guitar Night - Malam Keindahan Musik Gitar


Pada Jumat, 13 Oktober 2023, sebuah pengalaman musikal yang tak terlupakan akan hadir di Lumajang. Youth Recital Acoustic Guitar Night, sebuah konser ansambel gitar yang memukau, akan mengisi malam Anda dengan melodi yang indah.

Acara ini akan berlangsung di Auditorium Perpustakaan Mulamalurung Lumajang dan pintu akan dibuka pukul 18.30 WIB, sedangkan konser dimulai pukul 19.00 WIB. Tiket GRATIS! Namun, jangan lewatkan kesempatan ini karena jumlah tempat duduk terbatas, hanya 80 seat. Untuk memesan tiket, hubungi kami melalui pesan WhatsApp.

Acara ini adalah kesempatan istimewa untuk menikmati musik ansambel gitar secara langsung. Keindahan musik yang akan disajikan akan menggetarkan hati Anda. Jadi, bagikan informasi ini kepada teman-teman Anda dan mari bersama-sama merayakan musik gitar yang memukau ini.

Tidak ada alasan untuk melewatkan konser gitar yang tak terlupakan ini! Bergabunglah dengan kami pada Jumat, 13 Oktober 2023, dan nikmati malam yang dipenuhi dengan melodi dan keindahan musik ansambel gitar. 🎵🎉

#ljjs #pemudalumajang #profilepemuda #portalljjs #lumajangkab #journalist #disporalumajang #disporajatim #kadisporalumajang #kabidpemuda #bidangpemuda #16-30tahun #2023 #pemudajurnalis #jurnalismuda

Rabu, 11 Oktober 2023

Kenang di Balik Senja

 Oleh: Bunga Dyandraa


Sang surya terbit lalu tenggelam, ini diartikan sebagai pergantian pagi dan malam yang menjadi rumus dunia. Tapi jika kamu datang lalu pergi, apakah ini rumus dunia atau kehendak sang pencipta? Lika-liku semesta sangat sulit untuk manusia emban. Banyak yang patah karena cara kerja semesta.

                “Hari ini aku bisa bantu ya, untuk besok dan 2 minggu kedepan aku izin dulu,” kata terakhirnya sebelum cerita bermulai. Hfttt, masih sangat teringat dalam benakku saat kamu mengucapkan kata itu padaku.

                “Iya,Mas. Kita mulai project jam berapa nih hari ini?” tanyaku memastikan.

                “Jam 6 standby di lokasi ya,” tuturnya. Hari ini terbilang sangat sibuk, berbagai jadwal saling tumpang tindih membuat diri ini ingin sekali membelah diri. Semua tidak lepas dari kata tanggung jawab, dan itu harus dilakukan bagi kita yang ingin sukses di masa depan.

                Berbagai rangkaian kita berdua emban dan berhasil dilewati bersama. Sinar matahari terpancar membuat badan ini mengeluarkan se tetes keringat. Aku bersyukur atas apa yang terjadi pada siang ini.

“Mas, bisa pulang duluan deh tanpa ikut evaluasi kegiatan,” sebuah kalimat penutup sederhana dariku sebelum 2 minggu tanpa temu. Perpisahan memang selalu ada dan tak dapat dihindari. Tapi aku tahu, tidak ada manusia yang mau itu terjadi.

“Oke, terima kasih. Semangat ya, sampai bertemu kembali 2 minggu kedepan,” balasnya. Itulah pertemuan hari ini yang ditutup dengan lambaian tangan perpisahan. Dan aku siap menunggu kepulanganmu,Mas.

                Senja tiba dan terlihat begitu indah, dari warna, tatanan awan dan binar bintang yang mulai muncul menambah keharmonisan tersendiri. Tak sengaja keindahan itu ku abadikan dalam telepon genggamku.

                “Disana sudah sore?” sebuah pesan darinya mengagetkanku yang tengah menikmati senja sembari menyeruput teh kala itu.

                “Tidak, matahari sudah mulai tenggelam,Mas.”

                “Waw, apakah senja?” tanyanya lagi.

                “Iya, lihatlah. Sangat cantik bukan ?” jawabku dalam selipan foto yang terkirim.

                “Cantik, sama seperti kamu. Tapi apakah kamu tau senja disini seperti apa ?” rayu dan tanyanya kembali.

                “Memang disana seperti apa?”

                “Nanti ku beritahu ya, disini masih siang. Tidak ada senja, melainkan panas matahari yang menyengat,” jawabnya.

                “Oh iya? Aku lupa jika kita saat ini berbeda negara yang membuat kita berbeda waktu. Lanjutkan kesibukanmu disana, senja tetap ku tunggu.”

                Obrolan hanya dengan melalui telepon genggam terasa asik tetapi bertemu lebih baik. Entah kenapa, hati ini terasa sedikit tergores saat tahu bahwa kita berbeda waktu, apakah kita telah sejauh itu? Jarak ini begitu pahit untuk aku terima.

Drtttt drtttt

Getar telepon mengagetkanku. Sebuah pesan foto yang dikirim olehnya menumbuhkan gejolak penasaran dalam diri ini. Segera ku buka pesan tersebut, dan ternyata potret senja itu terkirim sesuai yang dijanjikannya.

                “Heii, itu sangat indah, mengapa bisa seindah itu ?” balas pesanku kepadanya.

                “Aku pun tak tahu, tapi kau tahu keindahan ini hanya sementara kan?” jawabnya.

                “Iya, sayang sekali. Langit yang indah ini mengapa hanya diciptakan hanya sementara?”

                “Karena sang pencipta memberikan gambaran bagi para manusia, bahwa langit saja bisa berubah, apalagi manusia? Hal ini tidak lepas dari mengajarkanmu untuk tidak terlalu berharap kepada manusia, karena manusia sama seperti senja, hanya akan indah pada waktunya saja.”

                Sepenggal kata yang sangat menyentuh hati. Memang benar, manusia bukanlah tempat untuk menaruh harapan, berharap kepada manusia itu memang sungguh menyakitkan. Tetapi, apa maksud dia berkata itu padaku? Ah, sudahlah.

                “Selamat pagi, eh apakah disana sudah pagi?” pesannya.

                “Sudah siang, Mas.”

                “Heum, selisih jauh sekali ya,” balasnya.

                “Iya, kita terlalu jauh,” akhir percakapan telepon.

                Kujalani beragam aktifitas tanpa sosok senja yang masih terpisah dengan langitnya. Apakah pantas bila sosok langit itu adalah aku? Haha, angan yang lucu. Tak sadar aku mulai terbiasa tanpa sosoknya. Dan tak terasa dua minggu berlalu.

                “Eh, bukannya hari ini harusnya dia sudah sekolah ya?Mengapa tidak ada kabar lagi?” gumamku dalam hati. Bingung dan tak tahu apa yang terjadi. Apakah akan asing kembali ?

                “Ayo cepat, aku gerah banget ini,” ajak Aulia padaku.

                Kulangkahkan kaki melewati koridor sekolah dan menuruni tangga untuk menuju parkiran sekolah sembari memainkan kunci motor.

                “Lah, itu bukannya Mas Reza ya?Bonceng siapa dia?” sela Aulia.

                Diam seribu kata terjadi saat itu. Aku melihatnya telah bersanding bersama perempuan lain. Skenario macam apa lagi ino Tuhan? Haruskah aku menghadapi kehilangan lagi?

                “Kamu atau aku yang nyetir?” tanya Aulia padaku.

                “Aku saja, kamu yang dibelakang.”

                Jalanan yang ramai, suara klakson dimana dimana. Sangat menggambar pikiranku saat ini yang sangat berisik. Hati yang sunyi, realita menghantam ekspetasiku. Tak sengaja air mata ini menetes membasahi pipi.

                “Hei, aku tau. Semangat ya!” ucap Aulia memelukku dari belakang.

                “Kenapa harus aku?” tanyaku.

                “Karena kamu mampu. Ingat ya, Tuhan tidak akan pernah menguji umatnya diluar batasan,” hiburnya. Melanjutkan perjalanan dengan hati terpaksa harus ikhlas.

                “Terima kasih sudah ngantar aku. Sudah dong jangan sedih-sedih,” ucap Aulia turun dari motor.

                “Project ku bersama dia masih banyak. Bagaimana jika itu hancur?”

                “Kuncinya adalah profesional. Aku yakin kamu bisa,” tuturnya sembari memelukku.

                Kukira, Tuhan membiarkanku sendiri, ternyata salah. Ada sosok perempuan yang selalu ada saat seribu orang menjauh padaku. Iya, itu kamu Aulia.

                “Kapan mulai project lagi? Sudah pulang kan?” pesanku padanya.

                “Eh iya, maaf tidak sempat mengabari. Besok deh.”

                “Maaf? Semudah itu?”

                “Maksud kamu?” balasnya.

                “Ah, sudahlah. Kamu tak akan paham.”

Sakit, tak sanggup. Sadarkah kamu bahwa kita terlalu hancur? Benar katamu. Senja akan indah pada waktunya saja. Selamat tinggal senja ku. Langitmu ini telah terselimuti awan kekecewaan yang akan terus menjadi hujan.


#ljjs #pemudalumajang #profilepemuda #portalljjs #lumajangkab #journalist #disporalumajang #disporajatim #kadisporalumajang #kabidpemuda #bidangpemuda #16-30tahun #2023 #pemudajurnalis #jurnalismuda

Berbinar Kala Hampa

 Oleh: Bunga Dyandraa



Apa itu gagal? Sebuah kata yang sudah bersahabat lama denganku. Orang bilang setiap manusia pasti pernah gagal, tapi menurutku, sepertinya cuma aku yang selalu gagal di dunia ini. Katanya, hasil tidak pernah mengkhianati usaha. Namun bagaimana jika aku berkata sebaliknya?

 

Hasil yang tidak setara dengan perjuangan, ternyata sangat melelahkan. Rasanya dunia tidak adil. Dunia hanya berpihak pada seseorang yang sempurna, lalu bagaimana denganku yang jauh dari kata sempurna?

 

"Bunda," panggil ku dari kejauhan.

 

"Kenapa sayang?Ayo sini sarapan dulu," jawabnya, seraya tersenyum hangat kepadaku. Senyuman yang seketika membuat kedua mataku lebih berwarna di pagi yang cerah ini.

 

Aku menarik napas panjang, selang beberapa detik, aku mencoba meyakinkan diri untuk segera turun ke bawah. Meskipun aku tahu bagaimana episode kehidupanku selanjutnya setelah ini.

 

Seragam putih dan juga abu-abu telah menyelimuti badanku, seolah menjadi pengingat akan tempat yang harus aku datangi saat ini. Tempat di mana hanya ada ketidakadilan dan juga hinaan. Ya! Mereka semua sering melakukan itu kepadaku.

 

"Anak Bunda kok murung sih, sini duduk sebelah Bunda," tuturnya. Kedua tangannya meraihku, kemudian mencium keningku dengan lembut. Ini sudah menjadi kebiasaan bunda, ketika kita mulai bertemu mengawali hari.

 

Aku menatap perempuan berwajah teduh yang ada di hadapanku, dan kini aku sangat yakin untuk mengatakan suatu hal. "Di-dian bolos sekolah aja ya, Bun? Dian tidak siap untuk pergi ke sekolah," jawabku dengan nada terbata, kemudian menundukkan kepala.

 

"Hm, Bunda paham dengan yang kamu rasakan, sayang. Tapi anak bunda kan kuat, mereka hanya tau cover kamu saja tanpa tahu kemampuanmu. Jangan putus asa sayang, percaya deh. Tuhan sudah mengatur semuanya untuk kamu. Bunda bantu doa dari sini ya," tutur Bunda.

 

Aku hanya bisa menghela napas panjang, karena ini bukan kali pertamanya aku bercerita, dan Bunda selalu menjawab dengan kalimat yang tidak jauh beda dari sebelumnya.

"Sayang, kamu mengerti kan maksud, Bunda?" tanya Bunda padaku.

Aku mengangguk pelan, "Iya, Bund. Dian mengerti."

Sambil mengusap ujung kepalaku, "Gitu dong, ini baru anak Bunda." Bunda tersenyum padaku, seolah memang sangat bangga karena telah memiliki anak sepertiku.

"Terima kasih, Bunda. Selama ini hanya Bunda yang percaya kalau aku bisa. Aku berjanji, suatu saat nanti, Dian akan membuktikan kalau Dian bisa! Dian janji sama Bunda! Dian janji!" Ku ulangi kalimat tersebut, semata-mata untuk meyakinkan Bunda kalau Dian, putrinya, pasti bisa membuatnya tersenyum bangga.

 

***

 

Dering bel sekolah berbunyi sebagai tanda dimulainya pembelajaran.Saat ini aku yang tengah berdiri tepat di depan kelas, mencoba menatap yakin ke depan sebelum melangkahkan kaki untuk masuk di ruangan yang penuh dengan cacian.

 

Kedua tanganku masih memegang erat tas punggung yang masih kurangkul, setetes keringat mulai mengalir dari wajahku, membayangkan bagaimana hasil pengumuman nilai ulangan pekan lalu, seketika membuat diri ini mulai merasa tidak percaya diri.

 

"Hfftt, pasti jelek lagi," gumamku dalam hati.

 

Baru saja aku menaruh tas dan merebahkan pinggul di atas sepetak bangku, guru pengajar mulai memasuki kelas, menaruh beberapa paket tebal serta kertas ulangan di atas meja. Kedua matanya mulai menatap mengelilingi semua murid yang ada di dalam kelas, ketika ia menghentikan tatapannya kepadaku, rasanya aku mulai yakin kalau aku akan menjadi siswa dengan nilai terendah di kelas ini. Guru tersebut mulai memanggil teman teman sesuai urutan absensi untuk pengambilan nilai.

"Dian!" Namaku terpanggil. Aku berdiri dan melangkah ragu. Mengambil kertas ulangan yang berisikan nilai atas namaku. Ya, benar! Prediksiku memang tidak pernah meleset. Lagi, lagi, dan lagi, angka yang aku peroleh sangat rendah dibandingkan dengan teman - temanku.

"Ih, nilai mu kok jelek banget sih, Dian! Coba deh lihat nilaiku ini, bagus, kan? Makanya, belajar dong!" Putri memperlihatkan nilai ulangannya, nilai 98, angka yang cukup sempurna. Putri tergolong siswi yang memiliki kemampuan akademik yang cukup tinggi. Namun sayangnya sifatnya begitu sombong dan angkuh.

"Liat tuh nilai Dian, bikin malu kelas aja!"

"Huuuuuu!!" sorak mereka. Seolah mereka telah menjadi siswa sempurna di kelas ini.

"Sudah sudah, tidak perlu seperti itu. Dian, lebih ditingkatkan lagi ya, belajarnya," ucap guru melerai. Sepertinya Bu Guru tidak tega ketika melihatku yang mendapat sorakan.

"Si Dian itu, Bu. Dia memang tidak pernah belajar, pasti dia selalu menonton televisi dan juga selalu bermalas-malasan di rumahnya. Pantesan nilainya selalu di bawah KKM," tambah Rani. Dia adalah teman sebangku Putri, jadi sangat wajar jika dirinya ikut menghinaku seperti itu.     

"Huhh!! Makanya, belajar dong!"

"BRAKK!!"

 

Aku sudah tidak tahan mendengarkan ocehan mereka. Aku menggebrak meja di depanku, rasanya sudah sangat muak dan muak! Aku selalu belajar, tapi hasilnya selalu saja buruk. Lalu dengan mudahnya mereka mengatakan hal itu, seolah aku tidak pernah berusaha. Aku tahu, lidah memang tak bertulang, tapi jika bertulang pun, ingin rasanya aku mematahkan lidah mereka satu per satu.

 

Aku langsung berdiri, lalu melihat satu per satu siswa yang sudah menghinaku. Mereka juga melihatku dengan sorot mata tajam, seolah tengah melihat pelaku kejahatan.  Dan tak menunggu waktu lama, aku langsung berlari dan menahan air mata yang hampir tumpah seketika. Aku berlari menuju toilet sekolah, hanya dia tempat satu-satunya yang biasa kujadikan tempat untuk mencurahkan semua air mata.

 

"Bunda… aku membutuhkanmu," teriakku keras di dalam hati. Sambil berdiri menatap cermin di toilet, terlihat bahwa tidak ada yang harus dibanggakan. Tuhan telah menciptakan manusia dengan kelebihan dan kekurangannya masing – masing. Lalu di mana letak kelebihanku? Namun tiba-tiba, terdengar derap langkah kaki seseorang.

"Hai,” panggil lirih seseorang dibelakangku.Aku segera mengusap air mata di kedua pipiku, tak mau ada orang lain yang tahu kalau aku sedang menangis 

“Eh iya, ada apa?” jawabku gugup sambil menoleh ke belakang.

"Kamu menangis?" tanya seorang siswa yang tidak aku kenal sebelumnya. Ia memberiku sebuah tisu, namun aku tidak mengambilnya.

"Enggak, kok. Cuma kemasukan debu aja, ini juga lagi aku mencoba untuk membersihkannya," jawabku berbohong.

                Kemudian dia menarik kembali tisu tersebut. “Oh, begitu! Yaudah, kenalin namaku Miko dari kelas 11 Mipa 8. Kalau nama kamu?” Pria itu menjulurkan tangan kanannya.

 

Aku menatapnya ragu, anak yang aneh, tiba-tiba datang dan mengajakku kenalan. Tapi sepertinya dia anak yang baik, tidak seperti anak-anak di kelasku. Lalu kami segera mencari tempat duduk dan akhirnya duduk di sebuah bangku panjang di samping toilet.

Aku membalas uluran tangannya. “Aku Dian kak, dari kelas 10 IPS 1."

“Oh masih kelas 10, ya? Gimana kelilipannya? Sudah mendingan?"

"Iya, sudah kok!"

"Beneran? Harusnya ada teman yang membantumu mengeluarkan debu dari mata kamu, kenapa kamu nggak minta tolong sama mereka?" tanya Kak Miko lagi.

Deg!

Aku Terdiam bisu! Tak tahu harus menjawab apa dan bagaimana, karena bisa dibilang, aku tidak memiliki satu pun teman di sekolah ini.

"Aku tidak memiliki teman di sini, Kak," jawabku lirih.

"Mungkin karena aku anak paling bodoh di kelas, jadi mereka begitu enggan untuk berteman denganku,"  jawabku lagi.

"Sudah, jangan berkata begitu. Tidak ada manusia bodoh di dunia ini. Yang ada adalah manusia yang diciptakan dengan kemampuan dan bakat yang berbeda!"

 

Tak lama kemudian, Kak Miko menceritakan kisahnya. Tentang perjuangan ia bangkit dari segala rasa sakit kala itu. Seketika aku berpikir, apa aku tidak bisa seperti dia?  Pikiranku terbuka lebar, seketika muncul tekad bahwa aku harus bisa membuktikan, bahwa aku  mampu untuk menggapai itu semua. Menggapai keberhasilan lebih tepatnya.

 

“Sudah ada gambaran? Jangan menyerah, yah."Aku masih diam sambil terus memandang wajahnya.

 "Cari aja aku, kalau kamu butuh. Aku  pergi dulu ya,” pamitnya meninggalkanku.

"Tunggu, Kak—" Kak Miko berhenti. Kemudian dia menoleh ke belakang.

"Terima kasih banyak." Sambil tersenyum hangat padanya. Ini adalah wujud terima kasih, karena dia sudah memberiku semangat baru.

"Iya, sama-sama." Sambil mendaratkan senyuman di bibirnya, kemudian melangkahkan pergi.

 

Aku segera berdiri, dan mulai berusaha menimbulkan kepercayaan diri pada hatiku. "Benar bahkan sangat benar. Tidak seharusnya seperti ini. Hasil akan terlihat jika kita berusaha lebih giat. Semangat, Dian! Ayo, semangat!" seruku dalam hati. Namun nyatanya, hari-hari selanjutnya, aku menjalani hari dengan kehampaan. Seperti biasa, hanya ditemani oleh harapan. 

 

Setiap pagi, aku selalu menahan bola mata yang sulit untuk terbuka. Hari ini telah berhasil aku lewati walaupun harus dengan tangisan.Aku menuju balkon di sebelah kamarku. Menatap langit malam yang gelap, namun masih beruntung karena malam ini terlihat pemandangan bintang yang bersinar begitu terang. Bintang tersebut seakan melihat ke arahku, menunjukkan sinarnya yang begitu terang, seolah sedang menyapaku!

 

 Aku segera tersenyum ke arah mereka, sambil bertanya pada diri sendiri, kapan kiranya ada secercah bintang yang akan menghiasi namaku. Heheh! Konyol! Meskipun aku tahu kedengarannya mustahil, tapi anehnya, selalu ada harapan yang besar di dalam hatiku.  

 

***

 

Sinar matahari berhasil menembus tirai kamar, seolah berusaha membangunkanku dari mimpi semalam.Segera ku buka tirai kamar dan mengucapkan selamat pagi pada semesta. Selamat pagi bukan hanya sekedar kata. Itu adalah tindakan dan keyakinan untuk menjalani hari dengan baik. Pagi yang penuh harapan namun selalu diterjang habis oleh kenyataan. 

 

"Semangat sekolahnya, sayang," tutur lembut Bunda meninggalkanku disekolah.  Kalimat yang setiap hari aku dengar, namun rasanya juga tidak pernah bosan.

"Minta perhatiannya, murid-murid!" Guruku datang dan semua murid langsung terdiam.

"Ada informasi dari sekolah bahwa diadakan lomba publik speaking tingkat kabupaten. Tiap sekolah hanya boleh mengirimkan 1 perwakilan, apa ada yang mau mendaftar?" ucap guru di kelasku.

"Saya bu," jawab Putri dengan lantang dan satu kelas bergemuruh memberikan tepuk tangan.

 

Entah mengapa seketika muncul rasa percaya diri dalam diriku. Berpikir bahwa aku bisa. Tanpa keraguan sedikit pun, aku pun berkata. 

"Saya juga bersedia bu," jawabku tegas, berhasil membuat semua mata tertuju kepadaku.

 

Melihat dari tatapan mereka saja, sudah terlihat begitu jelas, kalau respon yang aku peroleh sangat berbeda dengan Putri, teman teman malah menertawakan ku. Sudah biasa diremehkan, aku kebal dengan ini.

                “Baiklah, ikuti seleksi di halaman sekolah ya. Yang lain silahkan melihat rangkaian acara seleksi,” kata penutup dari wali kelas.

               

Entah apa yang membuatku menjadi sangat percaya diri. Persiapan dilakukan, mencari informasi tentang bagaimana publik speaking yang benar. Namun guncangan tak berhenti, terus saja datang ingin meruntuhkan tekad kuat ku.

“Heh kamu! Yakin mau lawan si Putri? Gak malu tuh, kalau kamu kalah bagaimana?” "HAHHAHAH!"

                “Iya nih, PD banget sih jadi orang. Benerin dulu tuh nilaimu, awas aja masih malu – maluin.” Aku hanya diam dan diam.

 

Tidak masalah, aku sudah terbiasa. Mereka hanya bisa berkomentar tanpa melakukan. Setidaknya aku lebih percaya diri ketimbang mereka. Mulai beranjak dari bangku dan menuju halaman sekolah untuk mengikuti seleksi.

                “Loh, kamu ikut Dian?” sapa Kak Miko padaku.

“Hehe, iya kak," jawabku dengan malu-malu.

“Sip, keren. Lanjutkan, semangat ya, aku dukung kamu terus!” ucapnya yang membuatku tersenyum lebar. Karena tidak pernah ada yang mendukungku seperti ini. Bisa dibilang kalau Kak Miko adalah satu-satunya siswa yang mendukungku di sekolah ini.

               

Satu per satu peserta dipanggil. Rasa grogi kian memuncak saat Putri selesai tampil, sorakan begitu meriah yang ia dapati. Anak multitalenta ini memang sudah dikenal oleh siswa- siswi, bahkan para guru. Jadi tak heran bila seperti ini.

 

Kini giliranku. Entah angin apa yg menerpa diriku. Begitu namaku dipanggil, aku seperti terhipnotis oleh mimpiku. Tak ada rasa ragu, tak ada rasa gentar. Yang ada, adalah sosok Dian yg penuh percaya diri.

 

BUGG! Sial! Badanku tersungkur ke depan. Sebelum tampil aku harus menanggung malu karena terjatuh saat menaiki tangga panggung. Karena siapa? Putri. Gadis itu sengaja membuatku terjatuh dengan menyelipkan kakinya dalam langkahku.

 

Aku mengkondisikan diri untuk tetap tampil dengan kemampuan yang ku miliki. Tak percaya, namun ini lah kenyataannya. Semua mata tertuju memandangku, terpaku, dan begitu takjub. Ketika aku sudah selesai tampil, Putri langsung memicingkan bibirnya.

“Put, apa apaan sih?” tanyaku padanya.

“Kenapa? Malu ya? Mangkanya jangan sok sok an buat nyaingin!” jawabnya ketus.

                “Gak ada yang nyaingin kamu. Kamu aja yang merasa tersaingi. Ini curang!” jawabku tegas.

“Kita lihat saja siapa yang menang,” jawabnya dengan nada angkuh.

 

Tanganku ini rasanya sudah gatal untuk menampar pipinya. Dia cerdas tetapi tidak mencerminkan sebagai anak cerdas. Ia selalu menganggap remeh temannya bahkan sampai melakukan kecurangan hanya karena ingin tetap dipandang. Seluruh peserta telah tampil, hal yang ditunggu - tunggu telah tiba. Apa lagi jika bukan pengumuman lomba.

“Baiklah, dari hasil seleksi kami putuskan yang akan mewakili sekolah dalam lomba publik speaking yaitu Dyandra,” ucap juri seleksi.

               

Hah! Apa? Aku tidak salah dengar?               Seketika keringat membasahi tubuhku. Tak percaya bahwa ini terjadi, seperti mimpi namun nyata. Sorak dan tepuk tangan ku dapati dari seluruh warga sekolah. Aku langsung tersenyum menanggapi tepukan tangan mereka, sekaligus merasa sangat bersyukur. Namn tiba-tiba Putri datang menghampiriku, entah apa yang akan dia katakan. Ucapan selamat kah, atau justru sebaliknya.

“Heh, lo nyogok juri ya?!” tanyanya penuh dengan emosi.Baru saja aku ingin menjawab pertanyaannya, namun seseorang sudah terlebih dulu menjawabnya.

“Tutup mulut kamu! Nggak seharusnya kamu ngomong seperti itu ke Dian!” jawab Kak Miko dari kejauhan. Ia datang disaat yang tepat. Jika terlambat sedikit saja, mungkin sudah beda cerita.

“Buat apa belain dia Kak? Dia tuh bodoh!” jawab Putri kasar.

“Dia bodoh tapi mampu mengalahkan kamu, kalau begitu, kamu lebih bodoh dari dia dong! Asal kamu tahu, ya, setiap orang punya kelebihan masing – masing. Inget, Tuhan juga punya takdir! Modal apa kamu mau melawan takdir Tuhan? Saya akui kamu pintar, tapi bukan berarti orang lain tidak bisa,” ucap Kak Miko tegas.

“M-maaf mencela. Lebih baik tidak perlu berantem seperti ini,” tuturku. Lalu meninggalkan Putri dan juga Kak Miko. Di hari bahagiaku ini, aku tidak ingin terjadi keributan.

 

***

 

Suasana  mendadak sunyi. Keheningan mulai kurasakan. Angin yang meniup kencang seakan menghidupkan situasi mencekam ini.

“Hm, Dian,” panggil Putri lirih.

“Iya kenapa put?” jawabku.

“Selamat ya, maaf sebelumnya,” ucapnya ragu.

 

Sebenarnya aku mengerti perasaannya. Putri yang selalu diandalkan dalam segala aspek di sekolah, seorang anak multitalenta itu gagal dalam seleksi. Raut wajahnya menggambarkan kekecewaan yang mendalam.

Aku segera meraih kedua tangan Putri. “Terimakasih Put, tetap semangat ya. Aku paham kok, maaf banget kalau karena ku, kamu jadi gagal,” jawabku.

“Eh engga kok, memang awalnya aku kaget. Tapi setelah Kak Miko bilang tadi, aku menjadi sadar kalau roda terus berputar."

"Tidak selamanya aku harus berada di atas. Dan pastinya, nanti aku juga berada di bawah. Namun hal itu tidak menjadi masalah lagi bagiku."

"Aku senang karena kamu akhirnya bisa sadar, Put," ucapku.

"Aku juga senang, karena masih diberi kesempatan untuk sadar dab berubah menjadi seseorang yang lebih baik dari sebelumnya." Putri segera merangkulku, ini adalah pertama kalinya dia mau merangkul orang sepertiku.

"Selamat berlomba di tingkat selanjutnya ya Dian,” ucap Putri. Seraya menopangkan dagunya di pundak kiriku.

“Gini dong, baru mencerminkan anak pelajar. Lebih hargai perbedaan lagi ya, kalian seperjuangan harus saling menguatkan!" ucap Kak Miko yang tiba-tiba datang. Kebetulan ini masih jam istirahat, jadi dia masih bisa masuk ke dalam kelasku.

"Terima kasih banyak, Kak."

Kak Miko tersenyum kepadaku lalu menganggukkan kepalanya, "Sama-sama, Dian!"

 

Inikah jawabanmu tuhan? Inikah yang akan kau berikan kepadaku? Disaat aku mengira bahwa diriku tidak ada yang dapat dibanggakan, namun ternyata salah. Tuhan telah menciptakanku dengan begitu sempurma. Kenapa sempurna? Karena sesungguhnya kesempurnaan adalah milik mereka yang mau menutupi kekurangan dengan kelebihannya yang lain.

 

Saatnya kembali terjun dalam medan perang, rela meninggalkan tidur hanya demi meraih kejuaraan untuk membanggakan diri, orang tua dan sekolah. Dan hari itu pun telah tiba.

“Selamat ya Dian, selamat berproses. Semoga keberuntungan berpihak padamu.”

“Semangat terus Dian, kita dukung kamu ya!”

 

Kata- kata yang terlontar dari mereka membuat semangatku semakin membara. Mereka mungkin tidak menuntutku, tapi jelas bahwa harapan mereka sangat besar kepadaku. Rencanamu sungguh indah, Tuhan. Kini, gagal atau tidaknya ku serahkan padamu.

                Berproses untuk menjadi lebih baik memang tidak gampang. Tapi selalu ada hasil di setiap usaha yang kita lakukan. Manusia diciptakan dengan berbagai macam keberagaman kelebihan serta kekurangan. Maka dari itu perlu adanya interaksi untuk saling melengkapi.

Untuk kalian yang masih gagal, jangan menyerah. Pasti ada binar yang akan menerangi. Pesan dari aku, semangat terus ya!


#ljjs #pemudalumajang #profilepemuda #portalljjs #lumajangkab #journalist #disporalumajang #disporajatim #kadisporalumajang #kabidpemuda #bidangpemuda #16-30tahun #2023 #pemudajurnalis #jurnalismuda

Meriah! Hari Bhayangkara ke-78 Tahun Ini, Turut Dimeriahkan Oleh PJ Bupati Lumajang

LJJS Portal,  Lumajang - Pj Bupati Lumajang Indah Wahyuni, S.H., M.Si. menghadiri upacara Hari Bhayangkara ke-78 tahun 2024 yang dilaksanaka...